Respon KPPN Parepare Hadapi Tantangan Global di tahun 2023
SULSELSATU.com, Parepare — KPPN Parepare bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu, merilis strategi pelaksanaan anggaran di tahun 2023 dengan mengangkat tema, Kinerja Positif APBN 2022 Modal Kuat Merespon Tantangan Global di tahun 2023.
Kegiatan menghadirkan dari KPPN, KPKNL, KPP, dan KPPBC Parepare, menyampaikan capaian dan strategi pelaksanaan kegiatan di tahun 2023.
Kepala KPPN Parepare, Alim Afifi menjelaskan, beberapa poin strategi pelaksana anggaran 2023 pada unit satuan kerjanya. Pertama, meningkatkan kualitas perencanaan dengan mendorong output dan outcam, kedua kedisiplinan, ketiga akselerasi pelaksanaan program, keempat pengadaan barang dan jasa dengan mengandalkan produk UMKM, kelima meningkatkan akurasi penyaluran dana bansos dan banper, keenam meningkatkan kualitas belanja dan monev.
“Strategi pelaksanaan program ini tentu kita selaraskan dan mendukung kebijakan yang ada di Kementerian keuangan,” jelasnya.
Kepala KPKNL Parepare, Fredy Himarwanto, juga menyampaikan kinerja unitnya diantaranya, menangani lelang serta pengelolaan PNBP. Penerimaan PNPB kata dia, dibagi menjadi tiga, yaitu pengelolaan aset, lelang, dan piutang yang sedang ditangani hingga saat ini.
“Tahun 2021 hingga 2022 kami ada program keringanan piutang penerimaan PNBP, dan dari program itu capaian piutang di tahun 2022 sebesar 8,9 Miliar,” ungkapnya.
Kepala Seksi KPP Parepare, Yudi Sanjaya, pada kegiatan rilis itu menyampaikan wilayah kerjanya diantaranya Kota Parepare, Pinrang, Sidrap, Enrekang, dan Barru. Adapun jumlah wajib pajak yang melakukan pembayaran sampai 31 desember masih sangat kecil, rata-rata hanya 3%.
“Penerimaan pajak per wilayah yaitu, Kabupaten Pinrang sebesar 27,56%, Kabupaten Sidrap 26,10 persen, Kota Parepare 20,63%, Kabupaten Enrekang 46,73%, Kabupaten Barru 15,51%. Total penerimaan pajak di wilayah kerja KPP Pratama sebesar 25,08% dari 333.629 jumlah wajib pajak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepal Seksi Perbendaharaan KPPBC Parepare, Slamet Suryana, hadir mewakili Kepala Kantor menyampaikan, KPPBC Parepare mengelola kepabeanan biaya masuk dan biaya keluar. Adapun bea masuk di tahun 2022 sebesar Rp105 juta.
“Alhamdulillah capaian di tahun 2022 melebihi target. Capaian ini dari penerimaan ekspor dan impor, pengelolaan kelapa sawit, dan pajak rokok sebesar Rp3,9 miliar. Total bea cukai Parepare sebesar Rp116 miliar,” ungkapnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News