SULSELSATU.COM, MAKASSAR – PT Gunbuster Nikel Industri (GNI) jadi sorotan usai bentrok antar buruh di area smelternya pada Sabtu (14/1/2023).
Dalam bentrokan maut tersebut, 3 orang dilaporkan tewas. 1 Tenaga Kerja Asing (TKI) dan 2 TKA.
Baca juga: Bentrok Buruh Tambang di Morowali Utara, 2 WNA dan 1 WNI Tewas
Baca Juga : Cegah Kerusuhan Melebar, PT GNI Imbau Seluruh Pihak Tahan Diri
Berdasarkan dugaan awal, bentrok dipicu karena keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja yang mencoba memasuki pos 4 pabrik smelter untuk melakukan aksi mogok kerja.
Mogok kerja dilakukan setelah 7 dari 8 tuntutan belum disetujui perusahaan.
Profil PT GNI
PT Gubuster Nikel Industri merupakan perusahaan asing asal China.
Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan dan mengelolah nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Cegah Kerusuhan Melebar, PT GNI Imbau Seluruh Pihak Tahan Diri
Pabrik Smelter PT GNI dibuka dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2021.
Ekspor
Mengutip laman resmi PT GNI, ekspor perdana PT GNI dilakukan pada Januari 2022.
Ekspor tersebut berupa produk turunan nikel dalam bentuk Nickel Pig Iron (NPI) atau feronikel sebanyak 13.650 ton senilai USD 23 juta tujuan China.
Jumlah ini merupakan hasil produksi 3 tungku smelter yang telah beroperasi.
Bentrok
Pada Sabtu (14/1/2023), kerusuhan antar buruh di PT GNI pecah. 3 Orang dilaporkan tewas dalam kasus ini, 2 TKA dan 1 TKI.
Atas kasus ini, direksi PT GNI mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri.
Perusahaan bersama aparat penegak hukum tengah melakukan investigasi untuk mengusut kasus ini.
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar