SULSELSATU.com, JAKARTA – Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan komitmennya mendukung penuh pemerintahan Jokowi-Ma’ruf hingga hingga di akhir jabatan.
Pesan ini disampaikan Surya Paloh saat mengumpulkan anggota DPR RI Fraksi NasDem di NasDem Tower, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2023).
Pesan tersebut juga menegaskan komitmen Surya Paloh yang belakangan ini diisukan pecah kongsi dengan Jokowi.
Baca Juga : Usai Bertemu Jokowi, Surya Paloh Blak-blakan Bicara Soal Reshuffle
“Pak Surya hanya mengingatkan jangan slip of the tongue. Tetap menjaga integritas, tetap menjaga etika, apalagi etika dalam kita berkoalisi. Toh ini kita pengusung Pak Jokowi, dan moralitas kita sedari awal mengatakan maju mundurnya pemerintahan Jokowi itu juga maju mundurnya NasDem, dan pemerintahan ini adalah tanggung jawab Partai NasDem dengan koalisi yang lainnya tentu,” kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya, Rabu (18/1/2023).
Willy mengatakan, pertemuan itu membahas mengenai integritas dalam berkoalisi.
Willy mengatakan, Surya Paloh juga mengingatkan anggota fraksi NasDem untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga selesai.
Baca Juga : Penuh Optimisme, Rusdi Masse Janji “Birukan” Sulsel di Pemilu 2024
“Di sana kemudian Pak Surya menegaskan, dukungan untuk pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin itu sampai selesai, dan itu harga yang harus kita tunaikan dan tuntaskan,” sambungnya.
Willy menyampaikan pertemuan itu juga membahas terkait sistem coblos caleg di Pemilu 2024.
Willy mengatakan Surya Paloh ingin pemilu ini mengalami kemajuan, bukan kemunduran.
Baca Juga : Pertama di Indonesia, Orientasi Caleg NasDem se-Sulsel Diharap Bisa Jadi Contoh
“Pak Surya memastikan bagaimana komitmen NasDem dalam mendukung sistem proporsional terbuka. Kita membangun partai ini, kata Pak Surya, tentu belajar dari kekeliruan dan kesalahan partai-partai yang sebelumnya. Jadi Pak Surya menggambarkan itu, pembelajaran itulah yang harus kita koreksi secara gradual, secara bertahap dari masa ke masa, kalau bisa kita memajukannya bukan menarik mundur,” ujarnya.
Menurutnya, pemilu merupakan pesta rakyat, sehingga rakyat harus merasakannya. Pemilu bukan untuk para elite saja.
“Nah, kenapa kemudian dibentuk desk darurat demokrasi dengan 8 fraksi itu. Untuk menunjukan bahwa pemilu itu fiesta, dendang berpesta, itu utamanya rakyat karena dia merayakan kedaulatannya. Jangan itu di-intercept menjadi pesta segelintir orang dan hanya elite,” tuturnya.
Baca Juga : Surya Paloh Bakal Hadiri Langsung Orientasi Caleg NasDem Se-Sulsel di Makassar
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar