SULSELSATU,com, MAKASSAR – Utang RI per Desember 2022 tembus Rp7.733 triliun. Angka ini naik dari posisi November tahun yang sama sebesar Rp7.554 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, jika negara ingin maju, pembangunan harus terus dilakukan. Pembangunan itu tidak boleh ditunda sampai menunggu negara mampu dan tidak berutang.
Hal ini disampaikan Sri Mulyan dalam groundbreaking Kampus II UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang disiarkan Kanal YouTube Kemenkeu, Minggu (22/1/2023).
Baca Juga : VIDEO: Sidang Paripurna DPR Dipimpin Muhaimin Iskandar, Sri Mulyani Diminta ‘Unggah Foto’ di IG
“Saya bicara di Universitas Islam, jadi saya tahu kalau bicara tentang defisit dan utang itu langsung bulu kuduknya berdiri. Dalam 3 tahun ini keuangan negara bekerja luar biasa termasuk melalui penggunaan instrumen utang yang akan kita bayar kembali, Indonesia mampu membayar kembali,” kata Sri Mulyani.
“Tidak ada pembangunan menunggu sampai negaranya kaya karena tidak akan kaya kalau tidak ada pembangunan, jadi ini seperti telur dan ayam. Untuk memutusnya kita memang menggunakan instrumen keuangan negara,” tuturnya.
Jika pembangunan terus didorong dari sekarang, Sri Mulyani optimis Indonesia bisa menjadi negara pada 2045.
Baca Juga : Gaji Rp5 Juta Kena Pajak 5 Persen, Begini Ketentuannya
“Jadi investasi dan pembangunan memang tidak boleh ditunda dan instrumen APBN adalah instrumen yang sangat penting,” ucapnya.
Diketahui, Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah per 30 Desember 2022 sebesar Rp 7.733 triliun.
Jumlah itu naik Rp179,74 triliun jika dibandingkan posisi utang bulan sebelumnya yang sebesar Rp7.554 triliun.
Baca Juga : Mulai Hari Ini 1 Januari 2023 Harga Rokok Naik, Berikut Daftar Terbarunya
Berdasarkan realisasi tersebut, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) naik dari bulan sebelumnya 38,65% menjadi 39,57% per 30 Desember 2022.
Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, jumlah itu turun dari posisi 40,74%.
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar