SULSELSATU.com, MAKASSAR – Manchester City terancam kehilangan gelar juara Liga Inggris yang pernah diraih di beberapa musim sebelumnya. Itu setelah The Citzens diduga melanggar financial fair play (FFP).
Enam gelar juara Manchester City di Liga Inggris sejak 2011/2012 bisa dicabut jika terbukti melanggar banyak aturan financial fair play (FFP).
Man City dilaporkan melakukan lebih dari 100 pelanggaran FFP setelah penyelidikan selama empat tahun yang beberapa kali tertunda.
Baca Juga : Babak Belur! Liverpool Bantai Manchester United 7-0
Premier League menyebutkan The Citizens melakukan pelanggaran pada sembilan musim berbeda dimulai sejak 2009/2010. Akibat pelanggaran itu juara bertahan Premier League ini diserahkan ke komisi independen.
Jika komisi menemukan Man City bersalah atas pelanggaran tersebut, mereka bisa mendapatkan berbagai hukuman termasuk terusir dari Premier League.
Sanksi lain yang bisa dihadapi Manchester Biru adalah pengurangan poin, larangan transfer, pembatasan biaya transfer, hingga pencabutan gelar sebelumnya yang dimenangkan selama periode pelanggaran itu.
Baca Juga : Transfer Liga Inggris: Chelsea Habiskan Rp5,3 Triliun, MU Hanya Pinjam
Jika itu terjadi maka gelar juara yang diraih Man City di Liga Inggris sejak 2011/2012 hingga 2021/2022 akan diberikan kepada tim runner up yaitu Manchester United (2011/2012, 2017/2018, 2020/2021) dan Liverpool (2013/14, 2018/2019, dan 2021/2022).
Dalam pernyataan resmi Premier League mencantumkan sejumlah aturan yang diduga dilanggar Man City. Hanya saja dalam peraturan yang dilanggar itu kebanyakan pelanggaran berulang.
“Sesuai dengan Aturan Premier League W.82.1, Premier League mengonfirmasi bahwa hari ini telah merujuk sejumlah dugaan pelanggaran Peraturan Premier League oleh Klub Sepak Bola Manchester City ke Komisi,” demikian pernyataan Premier League.
Baca Juga : Link Live Streaming, Head to head Arsenal Vs Manchester United
Investigasi terhadap Man City dimulai Premier League pada Maret 2019 setelah media Jerman Der Spiegel melaporkan bocornya dokumen terkait aktivitas keuangan The Citizens.
Akibat laporan pelanggaran itu Man City dihukum UEFA selama dua musim dari Liga Champions pada Februari 2020 karena bukti klub tersebut ‘melebih-lebihkan pendapatan sponsor pada akun mereka antara 2012 dan 2016.
Akan tetapi hukuman larangan tampil di Liga Champions untuk Man City itu dicabut usai banding di CAS. Tidak hanya itu denda bagi Man City juga dikurangi dari 30 juta euro menjadi 10 juta euro.
Baca Juga : Ditekuk Brighton 3-0, Liverpool Terdampar di Posisi 9 Klasemen
Man City sendiri terus membantah melakukan kesalahan dan menganggap email bocor yang terkait dengan penyelidikan Premier League disebut sebagai ‘upaya merusak reputasi klub secara terorganisasi dan jelas’.
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar