SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kantor Wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Kanwil DJP Sulselbartra) menggelar Tax Gathering 2023. Tax Gathering 2023 dibalut dalam gala dinner with taxpayer di Ballroom Phinisi 2 Hotel Claro Makassar pada Rabu, (8/2/2023) malam.
Kegiatan ini mengundang Gubernur Sulawesi Selatan, Gubernur Sulawesi Barat, dan Gubernur Sulawesi Tenggara, serta para Wajib Pajak sebagai Pembayar PPh dan PPN terbesar di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Mengambil tema ‘Terima Kasih Pejuang APBN, DJP Sulselbartra mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada 150 wajib pajak pembayar PPh dan PPN terbesar di wilayah kerja Kanwil DJP Sulselbartra.
Baca Juga : Kinerja Solid, BRI Sabet Dua Penghargaan Bergengsi 2024
Kesempatan ini juga sebagai bentuk syukur atas tercapainya realisasi penerimaan pajak tahun 2022 sebesar Rp18,27 triliun dari target penerimaan pajak Rp14.65 triliun. Realisasi pajak 2022 mencapai 124.67 persen.
Gala dinner with taxpayer ini juga disosialisasikan tentang cara pemadanan NIK dan NPWP serta ditampilkan testimoni kepatuhan wajib pajak orang pribadi pengusaha kecil dari kelompok teman tuli.
Kepala Kanwil DJP Sulselbartra Arridel Mindra mengatakan, keberhasilan mengumpulkan penerimaan di tahun 2022 merupakan kerja keras bersama dari semua pihak hingga mengumpulkan penerimaan 124.67 persen.
Baca Juga : Kanwil DJP Sulselbartra Dukung Pertumbuhan Ekonomi dengan Ikut Bazaar UMKM Kemenkeu Satu Sulsel
“Keberhasilan ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah Kanwil DJP Sulselbartra sejak 2014. Undangan wajib pajak yang menghadiri acara gala dinner ini adalah 150 wajib pajak terpilih yang menyumbang penerimaan Kanwil DJP Sulselbartra sebesar Rp5,3 triliun atau sebesar 30 persen dari penerimaan 2022,” katanya.
Arridel menjelaskan secara kumulatif, kinerja penerimaan pajak Kanwil DJP Sulselbartra sepanjang 2022 konsisten menunjukkan peningkatan setiap bulan. Peningkatan ini sejalan dengan pemulihan ekonomi di Indonesia. Sementara pada Desember 2022 mengalami pertumbuhan negatif karena restitusi yang tumbuh signifikan sebesar 1124 persen.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar