SULSELSATU.com, MAROS – Yayasan Hadji Kalla (YHK) mewujudkan aksi nyata serukan Kampung Hijau Energi. Aksi tersebut dilaksanakan di Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.
Lewat aksi Kampung Hijau Energi tersebut, masyarakat di Desa Sambueja bisa memproduksi energi sendiri yang dapat menggantikan elpiji dan juga berhasil membuat pupuk organik.
Energi terbarukan dihasilkan dari reaktor biogas yang dihadirkan Yayasan Hadji Kalla sejak awal 2022 lalu. Alat ini menghasilkan energi yang dapat mengganti penggunaan elpiji dan pupuk organik non kimia dari ampas kotoran sapi atau bioslurry.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Hadirkan Sekolah Aman Bencana di Kabupaten Gowa dan Sinjai
Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla Mohammad Zuhair menjelaskan, Kampung Hijau Energi merupakan salah satu bentuk keseriusan di bidang lingkungan. Programnya pun bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, manfaat finansialnya juga sudah jelas.
“Program ini sudah berjalan di lima kabupaten. Insya Allah tahun ini ada lagi tambahan daerah. Kita berusaha menjangkau potensi ekonomi pedesaan. Tak hanya yang dekat dengan Makassar, tetapi sampai ke pelosok, khususnya provinisi wilayah kerja, yaitu Sulsel, Sulbar, Sulteng, dan Sultra,” ungkap Zuhair dalam media visit Kampung Hijau Energi di Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Maros, Jumat (17/2/2023).
Manager Bidang Kemanusiaan dan Lingkungan Yayasan Hadji Kalla Sapril Akhmady menjelaskan, program ini hadir dengan latar belakang masih besarnya persentase penggunaan pupuk kimia di kalangan petani. Selain itu, keperluan rumah tangga masih sangat tergantung pada penggunaan elpiji.
Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar
“Kampung Hijau Energi merupakan program unggulan Yayasan Hadji Kalla. Targetnya adalah adanya kemandirian energi. Kemudian, para petani dapat kembali menerapkan pola-pola pertanian yang ramah lingkungan,” ungkpanya.
Kepala Desa Sambueja Darmawati mengapresiasi program Kampung Hijau Energi yang membuat penanganan ternak lebih baik. Salah satu penilaiannya ialah kotoran sapi yang tidak lagi bertebaran karena sudah memiliki tempat pembuangan di kandang.
“Kita sangat berterima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla atas adanya program ini. Kita harapkan program ini dapat dilanjutkan karena manfaatnya betul-betul dirasakan masyarakat sebelum dan setelah adanya biogas ini,” ungkapnya.
Baca Juga : Jusuf Kalla Saksikan Yayasan Hadji Kalla Beri Bantuan untuk Masjid Kubah 99 Makassar
Salah seorang pemanfaat program, Habo mengungkapkan, warga sudah menikmati manfaat dari reaktor biogas sekitar 13 bulan. Ia pun sudah tak menggunakan elpiji lagi sejak adanya peralatan tersebut sehingga warga dapat menghemat pengeluaran.
“Tak hanya biogas, paling terasa manfaatnya ialah karena program ini, kita dapat membuat pupuk organik dari bioslurry. Tak lagi menggunakan pupuk berbahan kimia. Saya sudah coba di sawah dan bagus sekali hasilnya,” bebernya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar