SULSELSATU.com, JAKARTA – Seorang profesor dari universitas Australia bersama beberapa mahasiswa disandera saat kunjungan studi ke Papua Nugini. Mereka disandera di dataran tinggi.
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape telah mendesak kelompok penyandera untuk segera melepas profesor tersebut.
“Kami ingin para penjahat itu melepaskan mereka yang disandera,” kata Marape disiarkan ABC Television, seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga : VIDEO: Isak Tangis Iringi Pemberangkatan 450 Prajurit Yonif 721 Makkasau ke Papua
Sejauh ini, identitas sang profesor belum bisa dipublikasi lantaran situasi sensitif yang masih berlangsung.
Profesor itu merupakan arkeolog yang bekerja di sebuah universitas di Australia. Dia sedang melakukan field trip atau kunjungan studi bersama beberapa mahasiswa asli Papua Nugini dari universitas setempat sebelum disandera.
Para mahasiswa itu pun diduga ikut disandera bersama sang profesor, menurut dua sumber yang mengetahui kejadian tersebut kepada Reuters.
Saat ini, polisi dan tentara tengah disiapkan oleh pemerintah Papua Nugini untuk menyelamatkan profesor tersebut. Pemerintah juga bekerja sama dengan misionaris guna memediasi pemerintah dengan para penyandera.
“Tidak ada tempat untuk kabur, tidak ada tempat untuk sembunyi,” kata Marape.
Seorang sumber di Papua Nugini mengatakan kepada Reuters bahwa situasi di sana saat ini merupakan “momen krusial”. Namun, mereka tak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai keadaan yang berlangsung di sana.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia hingga kini belum memberikan komentar soal penyanderaan ini.
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar