SULSELSATU.com, JENEPONTO – Partai politik saat ini tengah menggalang koalisi untuk menentukan kandidat jagoan di Pemilu 2024 mendatang.
Sejauh ini, sudah tiga poros koalisi terbentuk jelang Pemilu 2024, yakni koalisi NasDem, Demokrat dan PKS dengan sosok bakal capresnya Anies Baswedan.
Sementara Gerindra-PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mendorong Prabowo Subianto sebagai capres.
Baca Juga : Kemenkes Catat 27 Kasus Kematian Petugas KPPS
Koalisi Indonesia Bersatu yang diinisiasi Golkar, PAN dan PPP, hingga saat ini belum menentukan figur yang akan mereka usung. Namun Golkar yang menjadi primadona dalam koalisi ini tengah membangun kominikasi dengan parpol di luar KIB.
Pengamat Komunikasi Politik UIN Alauddin Makassar, Dr Firdaus Muhammad menilai, manuver partai politik dengan membangun koalisi dan menentukan bacapres lebih dini dapat memberikan efek elektabilitas di Pemilu 2024 mendatang.
“Strategi partai usung bacapres tentu memberi efek elektabilitas (di Pemilu 2024) apalagi yang masif turun ke berbagai wilayah,” kata Firdaus kepada Sulselsatu.com, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga : Dapatkan Diskon Belanja Berbagai Tenant Mal dalam Program Kingking Fun Pesta Demokrasi
Namun demikian, lanjut dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar itu, bacapres yang terlebih dahulu mendapat tiket ke pilpres akan berpengaruh ke daerah jika memiliki konsep yang jelas.
“Tetapi seharusnya kandidat itu menawarkan konsep yang memiliki nilai jual di masyarakat,” ujarnya.
Akan tetapi, bacapres juga harus lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan ke publik, ibarat pisau bermata dua yang bisa memberikan efek positif sekaligus negatif ke partai.
Baca Juga : Prabowo-Gibran Unggul di TPS Wali Kota Makassar Danny Pomanto Memilih
“Risiko bila bacapres atau kandidat yang diusung membuat pernyataan negatif maka partai kena dampaknya,” katanya.
Namun Firdaus juga tak menampik, partai politik yang lebih dini mengusung bacapres sesuai harapan masyarakat, akan mempengaruhi elektabilitas partai di daerah.
“Efek elektabilitas justru dominan di daerah. Kandidat yang diusung membuat warga bakal memilih partai tersebut,” kata dia.
Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Apresiasi TPS di Gowa, Pemilih Pemula Dapat Coklat dan Penyandang Disabilitas Dipermudah
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar