SULSELSATU.com, MAKASSAR – Orang depresi atau stres diprediksi akan meningkat pada tahun 2024 mendatang.
Mengingat tahun tersebut menjadi ajang bagi para “pemain” politik untuk bertarung dalam kontestasi pemilihan legislatif dan eksekutif.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Provinsi Sulawesi Selatan telah menyiapkan diri dengan berbagai persiapan.
Baca Juga : Kemenkes Catat 27 Kasus Kematian Petugas KPPS
Direktur RSKD Dadi Arman Bausat mengatakan pihaknya telah berpengalaman dalam menangani kasus Caleg gagal dari Pemilu ke Pemilu.
“Antisipasi caleg kami sebenarnya tetap menyiapkan, karena mereka kan bekas-bekas pemimpin atau calon pemimpin. Kami ada VIPnya, tapi itu juga kembali lagi, dia harus punya BPJS. Kalau tidak punya BPJS kan kasihan kalau harus bayar,” ujar Arman saat ngobrol bareng media di Makassar, Rabu (22/2/2023).
Arman melanjutkan bahwa, ganguan jiwa bisa menerpa siapa saja, termasuk para Caleg yang memang memiliki ekspektasi duduk sebagai wakil rakyat.
Baca Juga : Dapatkan Diskon Belanja Berbagai Tenant Mal dalam Program Kingking Fun Pesta Demokrasi
“Gangguan jiwa ini bisa kena siapa saja. Karena stres itu kita tidak akan dapat datanya. Semua manusia itu ada ambang kemampuan mentoleransi stres. Ketika tidak mampu maka dia termasuk depresi,” jelasnya.
Soal data Caleg gagal yang pernah masuk RSKD Dadi, Arman enggan menyampaikan, dia berdalih hal tersebut menjad aib yang tak boleh sampai ke publik.
“Kita tidak punya data karena kita tidak boleh buka aibnya orang. Tapi ada (Caleg gagal),” tuturnya.
Baca Juga : Prabowo-Gibran Unggul di TPS Wali Kota Makassar Danny Pomanto Memilih
Meski disiapkan ruangan khusus, Arman menjelaskan tak ada perbedaan dengan pasien non Caleg gagal.
“Tidak ada perbedaan. Semua pasien apapun saya menangani baik pasien bangsal maupun VIP semua sama. Tidak ada perbedaan. Yang membedakan hanya perbedaan harga,” tutup Arman.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar