Ganggu Ketertiban dan Kuasai Aset Pemkot, Danny Bakal Tata Ulang PK5

Ganggu Ketertiban dan Kuasai Aset Pemkot, Danny Bakal Tata Ulang PK5

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berkomitmen untuk menata ulang Pedagang Kaki Lima (PK5) liar yang menggunakan fasilitas umum (Fasum) dan menganggu ketertiban.

Danny berkomitmen penertiban PKL liar ini akan dilakukan hingga 2024 mendatang.

“Pokoknya (hingga) 2024 ini saya kasi bersih semua,” kata Danny.

PK5 ini diakui memang cukup banyak di Makassar, tercatat data yang dihimpun dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Makassar, per 2020, ada 80 persen PK5 di dalam kota yang menempati bahu jalan dan drainase sebagai tempat jualan.

Danny mengatakan pelan-pelan ini akan membenahi, apalagi saat ini pengerjaan jalan terus dilakukan. Salah satu solusi pembenahan ini dengan mengkonsentrasikan para PK5 ke dalam kawasan khusus.

Setidaknya beberapa alternatif sudah diwacanakan, khususnya PK5 yang dianggap mengganggu ketertiban umum, seperti pemanfaatan aset pemkot yang menganggur, lalu ada pula kawasan khusus yang akan dibentuk.

Kepala Dinas Petanahan Makassar Sri Sulsilawati mengatakan, pihaknya memang berkomitmen untuk menata aset-aset pemkot yang dikuasai oleh PK5.

Pembenahan di Jl Tanjung Bunga Rabu (1/3/2023) lalu adalah salah satu langkah awal.

Menurutnya, masalah penertiban ini memang akan menjadi tantangan panjang, apalagi setidaknya ada sekitar 4 ribu aset Pemkot yang belum bersertifikasi di BPN.

Peneguran semestinya dilakukan di awal agar tak berkepanjangan, ini menjadi peran bersama pemerintah wilayah.

“Harusnya kalau sudah ada di situ, ditegur jangan terus dibiarkan. Apalagi tercatat di aset pemkot, ini kan lurah, camat, di wilayah itu harus melihat,” katanya.

Lebih lanjut, pihaknya telah menargetkan adanya sertifikasi 1000 aset tahun ini, meski cukup sulit, pihaknya tetap optimis sebab telah mendapatkan dukungan dari BPN sendiri.

Upaya awal adalah dengan penempatan papan bicara di seluruh aset pemkot ini, agar masyarakat memahami aset-aset tersebut tak boleh dibanguni.

“Ini adalah bagian dari semangat kita untuk mengamankan aset ini,” tandasnya

(*)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga