SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) segera membentuk harga acuan sawit. Saat ini, sawit RI masih mengikuti harga Malaysia.
Karena harga tersebut, Zulhas mengatakan, dirinya kerap ditegur Presiden Jokowi dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Padahal, RI merupakan pemilik kelapa sawit terbesar di dunia.
“Saya ditegur terus sama Pak Presiden, dan Pak Luhut, ko kita mengandalkan (harga) Malaysia, kita kan banyak sawitnya,” kata Zulhas kepada wartawan di acara Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi 2023, di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2023).
Baca Juga : Harga Sembako Makassar Stabil, Mendag Zulkifli Hasan Puji Wali Kota Danny
Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menjelaskan, target untuk membentuk harga acuan sawit, pihaknya akan terlebih dahulu memasukan CPO ke bursa berjangka komoditi pada bulan Juni 2023.
Sementara harga acuan sawitnya ditargetkan akan terbentuk 2 bulan berikutnya.
“Di bulan Juni berencana memasukan CPO ke bursa komoditi dan 2 bulan berikutnya baru price dicover atau price CPO,” ujarnya Didid.
Harga acuan sawit ini dianggap penting karena Indonesia merupakan pemilik sawit terbesar di dunia.
Tetapi selama ini untuk harga acuan masih mengacu pada bursa utama MDEX di Malaysia dan Rotterdam di Belanda
(*)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar