Penyaluran Kredit Perbankan Syariah di Sulsel Lebih Tinggi dari Konvensional, Tumbuh 15,81 Persen
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Industri perbankan syariah di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menunjukkan pertumbuhan positif. Salah satunya tercermin dari penyaluran kredit syariah yang lebih tinggi dari konvensional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua mencatat aset perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan 4,46 persen dari tahun sebelumnya (yoy) dengan nominal Rp12,43 triliun. Selanjutnya, kinerja positif juga terlihat dari penyaluran pembiayaan syariah.
Kepala OJK Regional 6 Sulampua Darwisman menjelaskan, pembiayaan syariah mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 15,81 persen yoy menjadi Rp10,47 triliun.
“Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penyaluran kredit konvensional yang hanya sebesar 7,21 persen yoy,” kata Darwisman saat Journalist Update di salah satu restoran di Makassar, Senin, (20/3/2023).
Darwisman juga menjelaskan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah mencatat pertumbuhan 6,49 persen yoy dengan nominal Rp8,52 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK perbankan konvensional sebesar 2,51 persen yoy dengan nominal Rp106,67 triliun.
Dari sisi aset, total aset perbankan di Sulsel posisi Januari 2023 tumbuh 6,12 persen yoy dengan nominal mencapai Rp172,47 triliun. Terdiri dari aset bank umum Rp169,21 triliun dan aset Aset Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) mencapai Rp3,26 triliun.
Penghimpunan DPK BPR tumbuh 4,17 persen yoy menjadi Rp2,25 triliun. Dari sisi penyaluran kredit tumbuh 20,93 persen yoy menjadi Rp2,63 triliun.
“Jika dilihat dari kegiatan bank, aset perbankan konvensional sebesar Rp160,04 triliun dan aset perbankan syariah Rp12,43 triliun. Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 120,10 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,73 persen,” sebut Dariwsman.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News