SULSELSATU.com, GOWA – Kenaikan harga dan ketersediaan stok pangan yang kerap terjadi jelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dan Forkopimda tidak tinggal diam.
Untuk memastikan hal tersebut, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan didampingi Sekda Gowa Kamsina dan pejabat Forkopimda Gowa turun langsung mengecek sejumlah pasar tradisional. Di antaranya Pasar Minasa Maupa dan Pasar Sentral Sungguminasa, Rabu (22/3/2023).
“Hari ini kita melakukan rapat TPID untuk melihat harga-harga bahan pokok jelang Ramadan dan Idul Fitri, dilanjutkan dengan mengecek langsung di dua pasar untuk menyesuaikan data laporan yang diberikan dengan harga yang ada di lapangan,” ungkap Adnan.
Baca Juga : Dukungan Lintas Elemen Rakyat Lebih Nyata ke Hati Damai Dibanding Aurama
Dirinya mengaku setelah melakukan pengecekan memang terjadi kenaikan harga yang tidak terlalu signifikan pada beberapa komoditas yakni sekitar 10-20 persen, sehingga masih dalam tahap wajar karena kebutuhan masyarakat juga meningkat.
“Memang ada terjadi beberapa kenaikan tapi masih dalam batas toleransi, jika sudah diatas 20 persen itu baru kita lakukan intervensi tergantung pada pokok permasalahannya, apakah masalahnya pada produksi atau distribusi,” tambah Adnan.
Ia menegaskan, jika ditemukan permasalahan pada distribusi atau adanya penimbunan pada oknum-oknum tertentu maka akan menindak tegas melalui TNI, Polri dan Kejaksaan.
Baca Juga : Bupati Gowa dan Istri Fashion Show di Hari Jadi Sulsel Ke-355 Tahun
“Kalau misalnya dari produksi berarti harus ada langkah-langkah intervensi yang akan kita lakukan, namun jika terkait dengan distribusi ini perlu kita cek siapa tahu ada yang melakukan penimbunan. Artinya kami siap melakukan intervensi yang jelas kami ingin pastikan bahwa memasuki bulan suci Ramadan dan juga persiapan Idul Fitri stok komoditi yang ada di Kabupaten Gowa dalam kategori aman dan masyarakat bisa menjangkaunya secara keseluruhan,” tegas Adnan.
Salah satu pedagang ayam di Pasar Minasamaupa, Rahmi mengaku kenaikan harga terjadi jelang Ramadhan ini, dimana setiap ekornya mengalami kenaikan hingga Rp10 ribu.
“Memang setiap mau puasa harga naik, misalnya yang dulu Rp35 ribu per ekor sekarang Rp40 ribuan, dan yang besar biasanya Rp50 ribuan sekarang Rp60 ribuan. Tergantung besarnya juga,” katanya.
Baca Juga : Cerita Fira Pilih IM3 yang Mampu Jangkau Desanya Berjarak 13 Kilometer dari Pusat Kota
Kendati demikian, meskipun terjadi peningkatan, permintaan juga meningkat. Pasalnya jika hari biasa hanya mampu menjual hingga 50 ekor, namun belakangan ini bisa menjual sampai 150 ekor ayam perharinya.
Hal berbeda diungkapkan Hj Asni yang merupakan pedagan barang campuran, dimana hampir semua dagangannya masih tergolong aman atau tidak terjadi kenaikan harga.
“Semuanya masih aman, seperti minyak sunco, minyak kita, kalaupun ada yang naik seperti kacang yang duli Rp25 ribu per kg, sekarang Rp28-30 ribu per kg, artinya masih aman,” ujarnya.
Baca Juga : Mentan RI Andi Amran Sulaiman Serahkan Bantuan Total Rp65,4 Miliar ke Pemkab Gowa
Olehnya dirinya berharap di bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah ini, keberkahan bisa diraih khususnya terkait dagangannya yang bisa terjual dengan baik agar perekonimian masyarakat tersebut juga semakin meningkat.
“Semoga bulan suci ini semakin banyak pembeli supaya dagangan kita bisa laku dan uangnya terputar,” harap Hj Asni.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar