Logo Sulselsatu

Pilah Sampah Jadi Tabungan Emas, Faisal Baso Tidak Khawatir di Masa Depan

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Jumat, 07 April 2023 21:51

Faisal Baso saat memilah sampah sebelum dibawa ke Bank Sampah (dokumen: istimewa).
Faisal Baso saat memilah sampah sebelum dibawa ke Bank Sampah (dokumen: istimewa).

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Apa yang akan terlintas di benak Anda saat mendengar kata sampah. Sebagian akan bilang barang tak berguna, sesuatu yang kotor, atau hal-hal lain yang berkonotasi negatif. Namun, bagi Faisal Baso, sampah adalah emas.

Ya, Faisal Baso menganggap dan menjadikan sampah sebagai emas. Tidak secara harfiah, bukan pun lewat magis. Sampah itu oleh Faisal Baso dikonversi menjadi emas lewat program Memilah Sampah Menjadi Emas (MSME) dari PT Pegadaian.

Faisal sudah mengikuti program ini sejak 2018. Ia memilah dan mengumpulkan sampah yang memenuhi syarat lalu ditimbang, diuangkan, dan dikonversi menjadi Tabungan Emas.

Baca Juga : Gaet Gen Z Berinvestasi, Pembukaan Tabungan Emas Pegadaian Turun Jadi Rp10 Ribu

Sejak bergabung dari 2018 silam, Faisal Baso telah berhasil mengubah sampah menjadi Tabungan Emas hingga memiliki 4,5 gram. Begitupun dengan istrinya yang sekarang juga punya Tabungan Emas 5,5 gram.

“Untuk Tabungan Emas saya dan istri tidak ingin mengambil dalam jangka pendek. Tujuannya sebagai dana cadangan apabila suatu saat butuh dana dadakan,” kata Faisal kepada Sulselsatu.com, Selasa (14/3/2023).

Faisal menjadikan tabungan ini sebagai pegangan menghadapi masa mendatang. Mengingat investasi emas memiliki stabilitas nilai dalam jangka panjang. Nilai emas juga tidak terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi atau inflasi, sehingga menjadi aset yang relatif stabil.

Baca Juga : Pegadaian Kanwil Makassar Beri Bantuan Satu Mobil Sampah kepada Bank Sampah ASOKA V

“Tidak ingin dicairkan atau melakukan penarikan. Ingin selalu ditambah agar lebih banyak saldo emasnya,” lanjut Faisal.

Faisal sudah punya gambaran akan digunakan untuk apa tabungan emasnya itu, yakni membiayai pendidikan ketiga anaknya. “Mungkin (akan digunakan) pada saat anak mau masuk SMP atau SMU bahkan kuliah,” sambung Faisal.

Faisal dikaruniai tiga orang anak. Yang pertama berusia 12 tahun, kini duduk di bangku Kelas 6 SD. Anak kedua berusia 10 tahun, duduk di Kelas 3 SD. Anak bungsunya saat ini berusia 4 tahun.

Baca Juga : Kisah Sukses Risna Jadi Agen Pegadaian, Berhasil Raih Omzet Rp23 Miliar

Soal sampah, Faisal sebenarnya bukanlah orang awam. Dia sejatinya telah bergelut dengan sampah dalam waktu yang lebih lama. Ia adalah salah satu agen Bank Sampah Unit Asoka V Mappaodang, Kota Makassar. Ia telah menjadi agen bank sampah sejak 2018 silam di unit tersebut.

Dari Sampah Jadi Tabungan Emas

Program Memilah Sampah Menjadi Emas milik Pegadaian ini diluncurkan sejak tahun 2016. Namun, Tabungan Emas telah dihadirkan Pegadaian pada 5 Juli 2015. Selanjutnya, mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 Februari 2016.

Baca Juga : Kepala OJK Sulselbar Darwisman Edukasi Pengunjung Mal Bahaya Pinjaman Online

Memilah Sampah Menjadi Emas Pegadaian dapat diakses oleh semua masyarakat. Caranya pun cukup mudah. Masyarakat bisa langsung membawa sampah yang sudah dipilah sesuai jenisnya, dibawa ke Bank Sampah terdekat untuk ditimbang dan diuangkan.

Sampah yang bisa diterima dan dikonversikan menjadi Tabungan Emas di Bank Sampah binaan Pegadaian adalah plastik, kertas, logam, dan botol kaca. Setelah diuangkan, masyarakat akan bisa mengonversikan hasil sampah yang ditimbang ini ke Tabungan Emas.

Program Memilah Sampah Menjadi Emas menjadi salah satu langkah Pegadaian berkontribusi terhadap lingkungan. Program ini membantu mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Baca Juga : BRIGADE MADANI: Menguatkan Sinergi 3 Tahun Holding Ultra Mikro melalui Budaya Kerja Kolaboratif

Hadirnya program ini menjadi salah satu bentuk Pegadaian menciptakan ekonomi hijau sekaligus berkontribusi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Di Pagadaian Kantor Wilayah (Kanwil) VI Makassar telah membina tujuh Bank Sampah untuk program Memilah Sampah Menjadi Emas. Dua di antaranya ada di Makassar yaitu Bank Sampah Manggala dan Bank Sampah Asoka di Jalan Mappaodang. Sisanya tersebar di Pare-Pare, Bulukumba, Kendari, Palopo, dan Ambon.

Pegadaian membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin membuka Bank Sampah di daerahnya. Masyarakat akan mendapatkan pendampingan dari Bank Sampah Unit binaan Pegadaian. Dibina untuk selanjutnya dapat dikembangkan.

Sasaran pembentukan Bank Sampah binaan Pegadaian tidak hanya dalam satu daerah saja. Bisa juga dibentuk di kompleks perumahan atau pun sekolah-sekolah. Seperti sudah hadir di SD Pertiwi dan SMP Bosowa di Makassar.

Kepala Bagian TJSL Pegadaian Kanwil VI Makassar Yasim mengatakan, program Memilah Sampah Menjadi Emas terbuka untuk umum. Bagi masyarakat yang tertarik, justru akan diberikan kemudahan.

“Semua masyarakat umum bisa buka Tabungan Emas dari program ini. Masyarakat akan diberikan keuntungan buka tabungan secara gratis dengan minimal Rp10 ribu per menabung,” kata Yasim.

Semua Lebih Mudah dengan Tabungan Emas

Program Tabungan Emas Pegadaian memiliki banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh nasabah. Sesuai dengan tagline Semua Lebih Mudah dengan Tabungan Emas, masyarakat akan dimudahkan mendapatkan berbagai produk Pegadaian.

Pimpinan Wilayah Pegadaian Kantor VI Makassar Edhi Purwanto mengatakan, Tabungan Emas tidak hanya sebatas memiliki simpanan emas. Lebih dari itu, tabungan emas di Pegadaian bisa berubah sesuai kebutuhan nasabah.

Tabungan Emas bisa menjadi gadai, perjalanan wisata atau umroh, uang muka kendaraan, biaya haji, semua bisa lebih mudah dengan Tabungan Emas itu,” kata Edhi.

Edhi menjelaskan, semua lebih mudah dari Tabungan Emas ini. Tabungan Emas membuka jalan bagi nasabah untuk mendapatkan berbagai produk yang ditawarkan Pegadaian.

Tahun ini, Pegadaian Kanwil VI Makassar menargetkan mampu membukukan hingga 500 kilogram di Tabungan Emas. Melonjak jauh dari realisasi 2022 yang sebesar 370 kilogram.

Departemen Bisnis PT Pegadaian Kanwil VI Makassar Nur Fadli mengatakan, emas adalah investasi yang tidak akan pernah berubah. Meskipun, ekonomi global sedang tidak baik.

“Selama Januari 2023 kemarin, investasi emas masyarakat mencapai 20 kilogram, Februari 30 kilogram. Untuk Maret dan April, ditargetkan akan mencapai 100 kilogram,” kata dia saat media Gathering di The Light Hotel Mercure Makassar beberapa waktu lalu.

Fadli sapaannya mengatakan, rata-rata Tabungan Emas di Pegadaian Kanwil VI Makassar hingga 30,6 kilogram per bulannya.

“Tahun ini, Tabungan Emas diharap bisa mencapai 500 kilogram. Melihat perekonomian juga saat ini mulai membaik,” kata Fadli.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...