Pilah Sampah Jadi Tabungan Emas, Faisal Baso Tidak Khawatir di Masa Depan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Apa yang akan terlintas di benak Anda saat mendengar kata sampah. Sebagian akan bilang barang tak berguna, sesuatu yang kotor, atau hal-hal lain yang berkonotasi negatif. Namun, bagi Faisal Baso, sampah adalah emas.
Ya, Faisal Baso menganggap dan menjadikan sampah sebagai emas. Tidak secara harfiah, bukan pun lewat magis. Sampah itu oleh Faisal Baso dikonversi menjadi emas lewat program Memilah Sampah Menjadi Emas (MSME) dari PT Pegadaian.
Faisal sudah mengikuti program ini sejak 2018. Ia memilah dan mengumpulkan sampah yang memenuhi syarat lalu ditimbang, diuangkan, dan dikonversi menjadi Tabungan Emas.
Sejak bergabung dari 2018 silam, Faisal Baso telah berhasil mengubah sampah menjadi Tabungan Emas hingga memiliki 4,5 gram. Begitupun dengan istrinya yang sekarang juga punya Tabungan Emas 5,5 gram.
“Untuk Tabungan Emas saya dan istri tidak ingin mengambil dalam jangka pendek. Tujuannya sebagai dana cadangan apabila suatu saat butuh dana dadakan,” kata Faisal kepada Sulselsatu.com, Selasa (14/3/2023).
Faisal menjadikan tabungan ini sebagai pegangan menghadapi masa mendatang. Mengingat investasi emas memiliki stabilitas nilai dalam jangka panjang. Nilai emas juga tidak terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi atau inflasi, sehingga menjadi aset yang relatif stabil.
“Tidak ingin dicairkan atau melakukan penarikan. Ingin selalu ditambah agar lebih banyak saldo emasnya,” lanjut Faisal.
Faisal sudah punya gambaran akan digunakan untuk apa tabungan emasnya itu, yakni membiayai pendidikan ketiga anaknya. “Mungkin (akan digunakan) pada saat anak mau masuk SMP atau SMU bahkan kuliah,” sambung Faisal.
Faisal dikaruniai tiga orang anak. Yang pertama berusia 12 tahun, kini duduk di bangku Kelas 6 SD. Anak kedua berusia 10 tahun, duduk di Kelas 3 SD. Anak bungsunya saat ini berusia 4 tahun.
Soal sampah, Faisal sebenarnya bukanlah orang awam. Dia sejatinya telah bergelut dengan sampah dalam waktu yang lebih lama. Ia adalah salah satu agen Bank Sampah Unit Asoka V Mappaodang, Kota Makassar. Ia telah menjadi agen bank sampah sejak 2018 silam di unit tersebut.
Dari Sampah Jadi Tabungan Emas
Program Memilah Sampah Menjadi Emas milik Pegadaian ini diluncurkan sejak tahun 2016. Namun, Tabungan Emas telah dihadirkan Pegadaian pada 5 Juli 2015. Selanjutnya, mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 Februari 2016.
Memilah Sampah Menjadi Emas Pegadaian dapat diakses oleh semua masyarakat. Caranya pun cukup mudah. Masyarakat bisa langsung membawa sampah yang sudah dipilah sesuai jenisnya, dibawa ke Bank Sampah terdekat untuk ditimbang dan diuangkan.
Sampah yang bisa diterima dan dikonversikan menjadi Tabungan Emas di Bank Sampah binaan Pegadaian adalah plastik, kertas, logam, dan botol kaca. Setelah diuangkan, masyarakat akan bisa mengonversikan hasil sampah yang ditimbang ini ke Tabungan Emas.
Program Memilah Sampah Menjadi Emas menjadi salah satu langkah Pegadaian berkontribusi terhadap lingkungan. Program ini membantu mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Hadirnya program ini menjadi salah satu bentuk Pegadaian menciptakan ekonomi hijau sekaligus berkontribusi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Di Pagadaian Kantor Wilayah (Kanwil) VI Makassar telah membina tujuh Bank Sampah untuk program Memilah Sampah Menjadi Emas. Dua di antaranya ada di Makassar yaitu Bank Sampah Manggala dan Bank Sampah Asoka di Jalan Mappaodang. Sisanya tersebar di Pare-Pare, Bulukumba, Kendari, Palopo, dan Ambon.
Pegadaian membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin membuka Bank Sampah di daerahnya. Masyarakat akan mendapatkan pendampingan dari Bank Sampah Unit binaan Pegadaian. Dibina untuk selanjutnya dapat dikembangkan.
Sasaran pembentukan Bank Sampah binaan Pegadaian tidak hanya dalam satu daerah saja. Bisa juga dibentuk di kompleks perumahan atau pun sekolah-sekolah. Seperti sudah hadir di SD Pertiwi dan SMP Bosowa di Makassar.
Kepala Bagian TJSL Pegadaian Kanwil VI Makassar Yasim mengatakan, program Memilah Sampah Menjadi Emas terbuka untuk umum. Bagi masyarakat yang tertarik, justru akan diberikan kemudahan.
“Semua masyarakat umum bisa buka Tabungan Emas dari program ini. Masyarakat akan diberikan keuntungan buka tabungan secara gratis dengan minimal Rp10 ribu per menabung,” kata Yasim.
Semua Lebih Mudah dengan Tabungan Emas
Program Tabungan Emas Pegadaian memiliki banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh nasabah. Sesuai dengan tagline Semua Lebih Mudah dengan Tabungan Emas, masyarakat akan dimudahkan mendapatkan berbagai produk Pegadaian.
Pimpinan Wilayah Pegadaian Kantor VI Makassar Edhi Purwanto mengatakan, Tabungan Emas tidak hanya sebatas memiliki simpanan emas. Lebih dari itu, tabungan emas di Pegadaian bisa berubah sesuai kebutuhan nasabah.
“Tabungan emas bisa menjadi gadai, perjalanan wisata atau umroh, uang muka kendaraan, biaya haji, semua bisa lebih mudah dengan Tabungan Emas itu,” kata Edhi.
Edhi menjelaskan, semua lebih mudah dari Tabungan Emas ini. Tabungan Emas membuka jalan bagi nasabah untuk mendapatkan berbagai produk yang ditawarkan Pegadaian.
Tahun ini, Pegadaian Kanwil VI Makassar menargetkan mampu membukukan hingga 500 kilogram di Tabungan Emas. Melonjak jauh dari realisasi 2022 yang sebesar 370 kilogram.
Departemen Bisnis PT Pegadaian Kanwil VI Makassar Nur Fadli mengatakan, emas adalah investasi yang tidak akan pernah berubah. Meskipun, ekonomi global sedang tidak baik.
“Selama Januari 2023 kemarin, investasi emas masyarakat mencapai 20 kilogram, Februari 30 kilogram. Untuk Maret dan April, ditargetkan akan mencapai 100 kilogram,” kata dia saat media Gathering di The Light Hotel Mercure Makassar beberapa waktu lalu.
Fadli sapaannya mengatakan, rata-rata Tabungan Emas di Pegadaian Kanwil VI Makassar hingga 30,6 kilogram per bulannya.
“Tahun ini, Tabungan Emas diharap bisa mencapai 500 kilogram. Melihat perekonomian juga saat ini mulai membaik,” kata Fadli.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News