SULSELSATU.com, MAKASSAR – Inflasi gabungan lima Kota IHK di Sulsel pada Maret 2023 sebesar 0,75 persen, lebih tinggi dibandingkan nasional yang mengalami inflasi 0,18 persen. Pada April 2023 ini, inflasi Sulsel diprakirakan masih akan tetap terjadi.
Deputi Direktur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI Sulsel) M Firdauz Muttaqin mengatakan, prediksi peningkatan permintaan masyarakat pada bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri, khususnya terhadap komoditas bahan makanan, pakaian, dan transportasi dapat menekan peningkatan inflasi pada April 2023.
“Mengantisipasi risiko tekanan inflasi komoditas pangan pada momen Ramadan dan HBKN Idul Fitri, TPID Sulsel telah menyepakati langkah pengendalian inflasi yang lebih intensif, khususnya terhadap komoditas beras, cabai, dan perikanan,” kata Firdauz saat temu media beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Tetap Melayani Selama Periode Libur Ramadan dan Idul Fitri, BRI Siapkan Weekend Banking dan Layanan Terbatas
Kata Firdauz, menjaga komoditas beras, TPID Sulsel engadakan pertemuan dengan pelaku usaha penggilingan untuk membuat komitmen penyerapan beras didukung oleh Pemda dan Satgas Pangan. Kemudian, adanya upaya revitalisasi mesin penggiling, program mandiri benih, dan efisiensi rantai pasok.
komoditas cabai, melanjutkan gerakan pekarangan pangan lestari dan penanaman pangan secara mandiri. Lalu, komoditas perikanan, yaitu mengoptimalkan cold storage maupun mobile cold storage untuk meningkatkan buffer stock lokal.
“Kebijakan penangkapan terukur yang mewajibkan landing hasil penangkapan ikan di pangkalan yang terpilih berpeluang untuk mendukung pasokan lokal. Mengoptimalkan Unit Pengolahan Ikan yang saat ini utilisasinya masih rendah, dan mengelola ekspektasi masyarakat juga langkah menjaga penekanan inflasi,” jelasnya.
Baca Juga : Antisipasi Lonjakan Transaksi, Bank Mandiri Optimalkan Pengunaan Livin by Mandiri dan Agen
Lebih jauh kata Firdauz, pengendalian inflasi pada momen Ramadan dan Idul Fitri juga akan didukung melalui penyelenggaraan pasar murah bersama OPD di tingkat kabupaten/kota secara massif dan terjadwal, pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KAD) intra provinsi Sulsel, dan fasilitasi distribusi/subsidi ongkos angkut bahan pangan melalui penggunaan BTT pengendalian inflasi.
Sepanjang 2023, TPID Sulsel juga akan terus melakukan strategi 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) di antaranya melalui program peningkatan produktivitas pertanian, penguatan kerjasama antar daerah (KAD), fasilitasi distribusi produsen ke konsumen melalui perluasan kerja sama distributor dengan toko ritel, dan edukasi belanja bijak kepada masyarakat.
Inflasi Sulsel pada akhir tahun 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan 2022 dan berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 3±1 persen (yoy).
Baca Juga : Bank Mandiri Regional X Siapkan Uang Tunai Rp2,5 Triliun Penuhi Kebutuhan Momen Idulfitri
Prakiraan tersebut didukung oleh meningkatnya produksi pangan domestik, melandainya harga komoditas global yang mengurangi imported inflation, serta berbagai langkah dan kebijakan yang diambil oleh TPID Sulsel.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar