Elit KAHMI Sulsel Terpental di “Babak Pertama” Pemilihan Rektor UIN Alauddin Makassar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Panitia Penjaringan akhirnya menetapkan calon Rektor UIN Alauddin Makassar periode 2023-2027 yang lolos tahap penjaringan. Dari sembilan pendaftar, hanya satu yang dinyatakan gugur.
Satu-satunya bakal calon yang gugur adalah Prof Mustari Mustafa. Ia adalah guru besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi sekaligus mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Bangkok, Thailand.
Selain itu, Prof Mustari juga saat ini salah satu elit MW KAHMI Sulsel, dia dipercaya menjadi salah satu presidium bersama beberapa tokoh HMI di zamannya.
Adapun delapan nama bakal calon rektor yang lolos tahap penjaringan yakni Prof Dr Muhammad Amri, Prof Siti Aisyah Kara, Prof Hamdan Juhannis, Prof Dr Muhammad Khalifah Mustami, Prof Dr Abustani Ilyas, Prof Dr Wahyuddin Naro, Prof Dr Abdul Pirol, Prof Dr Supardin.
“Nama-nama sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini berhak mengikuti tahap berikutnya,” bunyi surat keputusan Panitia Penjaringan yang diteken Kamaluddin Abunawas sebagai Ketua.
Kamaluddin Abunawas sebelumnya menyampaikan, setelah tahapan pendaftaran, panitia akan melakukan verifikasi berkas. Setelah itu dilakukan penetapan dan pengumuman yang lolos tahap penjaringan.
“Nama-nama yang lolos akan kita serahkan ke Rektor. Nanti Rektor yang akan serahkan ke Senat,” ujar Kamaluddin, 13 April lalu.
Nantinya kata Kamaluddin, nama-nama yang lolos akan memaparkan visi dan misi di depan senat. Selanjutnya akan dilakukan penilaian kualitatif yang akan dikirim ke Jakarta.
“Seleksi selanjutnya di Kementerian Agama. Mereka ada tim seleksi. Calon rektor akan memaparkan visi misi juga di sana selain di sini,” pungkas Kamaluddin.
Rektor UIN Alauddin Makassar saat ini masih dijabat oleh Prof Hamdan Juhannis, dia akan berhadapan 7 guru besar lainnya untuk kembali menjadi orang nomor wahid di Kampus Peradaban.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News