SULSELSATU.com – Program Kemitraan Masyarakat (PPMU-PKM) LP2M Unhas bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba telah melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada tanggal 6 – 7 Mei 2023 di Kecamatan Bonto Bahari. Kegiatan ini bertajuk “Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Laut untuk Peningkatan Kesejahteraan Nelayan di Kecamatan Bonto Bahari”.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Lurah Tana Lemo, yang memberikan respon positif atas kegiatan ini yang bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat terutama dalam optimalisasi pemanfaatan sumber daya laut yang dapat diolah menjadi berbagai produk turunan untuk meningkatkan pendapatan nelayan yang berada dalam kelompok nelayan Bambera.
Kegiatan ini dihadiri oleh Tim PPMU-PKM Unhas yang terdiri dari Dr. Fatmawati, SE, M.Si, CWM sebagai ketua Tim, dan anggota tim Dr. Retno Fitrianti, Dr. Mirzalina Zaenal, SE, M.SE, dan Insany Fitri Nurqmar, SE, MM.
Baca Juga : NMAX Tour Boemi Nusantara di Sulawesi Jelajahi Pesona Alam dan Budaya Bulukumba
Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 anggota Kelompok Nelayan di Kecamatan Bonto Bahari. Para peserta menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi dalam kegiatan ini. Sebagai informasi, pekerjaan utama penduduk di Kecamatan Bonto Bahari adalah pembuat perahu Phinisi dan sebagai nelayan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan, pelatihan, dan memperkenalkan pengolahan ikan tuna bagi para peserta. Bahan baku ikan tuna mudah didapatkan di sekitar wilayah kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Namun, pengolahan ikan tuna belum dilakukan secara optimal, terutama dalam menghasilkan produk turunan yang memiliki nilai tinggi.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Keuangan Rp25 Miliar untuk Bulukumba
Ketua Tim PPMU-PKM Unhas, Dr. Fatmawati, SE, M.Si, CWM, mengungkapkan bahwa pengolahan ikan tuna menghasilkan produk seperti bakso ikan, nugget ikan, dan tahu bakso ikan, yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Para peserta mengakui bahwa pengolahan ikan telah dilakukan sebelumnya, namun, pengolahan ikan tuna belum dioptimalkan, terutama dalam menghasilkan produk frozen food yang layak dijual untuk menambah pendapatan masyarakat.
Selain itu, mereka juga diajarkan cara mengemas produk agar tahan lama tanpa menggunakan pengawet, yaitu dengan cara di vacum, dan memberi label pada produk agar menarik. Harapan mereka adalah produk ini dapat menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Kecamatan Bonto Bahari di masa depan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar