Gowaren dari PKK Bungaya, Inovasi Gula Aren Cair Khas Bissoloro

Gowaren dari PKK Bungaya, Inovasi Gula Aren Cair Khas Bissoloro

SULSELSATU.com, GOWA – Masyarakat Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya menghadirkan produk gula aren bernama Gowaren. Gowaren adalah gula aren cair yang memiliki nilai jual tinggi dan telah dipasarkan ke cafe hingga di luar Kabupaten Gowa.

Anggota Pokja III TP PKK Kecamatan Bungaya yang juga sekaligus Owner dari Gowaren, Kasmira Kasim melakukan demo pembuatan gula aren cair saat kunjungan Tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) TP PKK Kabupaten Gowa di Desa Buakkang, Selasa (9/5/2023).

“Gowaren hadir untuk memajukan perekonomian masyarakat Bissoloro yang produksi gula arennya melimpah. Berinovasi menjadikan gula aren ini lebih awet dan juga bernilai jual tinggi,” kata Kasmira.

Meskipun jauh dari ibukota kabupaten, Gowaren berhasil menembus warkop hingga cafe besar di Gowa dan Makassar. Bahkan pemasarannya hingga ke Kabupaten Takalar.

“Sejauh ini sudah kami pasarkan ke cafe, warkop, juga ke rumah-rumah warga di Kecamatan Bungaya ini. Kemudian di kemasannya itu tertera akun instagram dan nomor whatsapp untuk di hubungi jika ingin memesan dan kami antarkan dari wilayah Gowa dan Makassar,” jelas Kasmira.

Melalui inovasi produk Gowaren ini, Kasmira memberdayakan masyarakat sekitar mulai dari pengolahan, pengemasan, hingga kurir atau pengantaran.

“Awalnya saya cuma bertiga mengolah gula aren ini, tapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah pesanan kami juga menambah personil menjadi lima orang,” katanya.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa Mussadiyah Rauf yang memimpin langsung kunjungan Tim SMEP TP PKK Kabupaten Gowa berharap ke depannya inovasi produk lokal Gowaren khas Bissoloro ini bisa menembus pasar nasional.

“Peluang gula aren cukup besar di pasar nasional. Apalagi gula yang digunakan merupakan gula dengan kualitas terbaik yang hanya ada di Bissoloro,” kata Mussadiyah.

Meskipun inovasi produk gula aren ini berawal dari usaha mandiri, namun peran TP PKK Bungaya dalam pemberdayaan UP2K ini dapat terus dilakukan dengan massif.

“Inikan awalnya usaha mandiri, namun dengan bimbingan PKK kecamatan, akhirnya sudah jauh lebih berkembang, terutama pada packagingnya. Diharapkan bimbingan PKK harus lebih massif lagi,” pungkasnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga