SULSELSATU.com – Petani binaan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik PT Vale Indonesia Tbk kembali panen perdana pada Minggu (7/5/2023).
PSRLB merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dijalankan PT Vale di area pemberdayaan. Panen perdana di musim ketiga ini dilaksanakan di lahan seluas 35 Are (0,35 Hektar) milik Rudi (47) di Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur.
Rudi mengungkapkan, hasil panennya kian melimpah dan terus mengalami peningkatan. Panen kali ini menghasilkan kapasitas produksi Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 1,4 ton dibanding saat bertani secara konvensional yang hanya mencapai 0,9 ton. Ia menyebut diperlukan ketekunan dan kesabaran yang luas dalam prosesnya.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
“Alhamdulillah hasil ubinan saya meningkat terus bukan hanya harus tekun, sabar tentunya juga kreatif sehingga menghasilkan hasih gabah yang melimpah,” jelas Rudi.
Rudi juga tidak hentinya menyampaikan terima kasih kepada PT Vale bersama tim pendamping yang telah memfasilitasi lahannya untuk digarap secara serius menggunakan metode SRI Organik.
Kata Rudi, beberapa hambatan tidak dapat dihindari. Namun, ia mendapat dukungan penuh dari PT Vale untuk berkomitmen membantu mengatasi sejumlah permasalahan yang dihadapi para petani.
Baca Juga : PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Mendukung Transisi Energi Bersih di COP29
“Terima kasih PT Vale dan juga tim pendamping yang telah berdedikasi membantu kami bertani organik. Ke depannya kami berharap agar PT Vale dapat membantu kami seperti alat penyiangan, mesin pencacah, rumah kompos dan alat angkut bahan kompos untuk menunjang kegiatan kami,” harap Rudi.
Dalam menjalankan pertambangan berkelanjutan, PT Vale Indonesia memiliki komitmen dan kepedulian untuk turut serta dalam pembangunan di Indonesia dan membangun masa depan yang lebih baik melalui program sosialnya.
Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali Topan Prasetyo menyebut pertanian organik menjadi salah satu program andalan PT Vale untuk bergerak bersama masyarakat, serta pemerintah yang bersifat jangka panjang dan tidak bergantung pada industri tambang.
Baca Juga : PT Vale dan GEM Kolaborasi Strategis Investasi Produksi Nikel Net-Zero, Disaksikan Presiden Prabowo Subianto
Dimana hal itu diharapkan dapat mendorong masyarakat hidup sejahtera dan mandiri serta tangguh di masa depan.
“Kami ingin membawa dampak positif di wilayah kami beroperasi. Hal ini sejalan dengan visi perseroan yang senantiasa hadir untuk meningkatkan kualitas hidup. Program pertanian organik ini digodok untuk kemandirian dan ketangguhan para petani kita agar tidak bergantung pada sektor pertambangan tapi menopang kebutuhan pangan industri serta lebih resilien menghadapi tantangan global di masa mendatang,” jelas Topan.
Program pertanian organik binaan PT Vale terus menunjukkan trend positif sepanjang tahun 2023. Awalnya hanya berjumlah 12 orang di tahun 2021, saat ini hingga Mei 2023 total sebanyak 23 orang petani padi organik bertambah.
Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Sementara, total lahan garapan area binaan PT Vale saat ini bertambah menjadi 4,2 Hektar yang sebelumnya hanya seluas 1,1 Hektar. Penambahan ini meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan sejak musim pertama 2021 yang mencapai 3,75 ton hingga total di musim ketiga per Mei 2023 sebesar 9,9 ton.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar