SPJM Dorong Peningkatan Pelayanan Lewat Workshop Standarisasi Layanan Marine
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Group, PT Pelindo Jasa Maritim menggelar workshop awak kapal sebagai bagian dari upaya standarisasi layanan di bidang marine.
Workshop Transformasi Awak Kapal pada Regional 4 Balikpapan, Samarinda, Ambon, dan Regional 4 Sorong yang digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur ini untuk mewujudkan layanan dengan standar yang sama di seluruh wilayah Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM).
Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Jasa Maritim Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar mengatakan, workshop ini diharapkan dapat langsung berdampak pada peningkatan layanan yang dirasakan manfaatnya oleh pemakai jasa.
“Standarisasi marine merupakan komitmen SPJM dalam mendukung Standarisasi Operasi MEPS untuk service excellence khususnya dalam bidang marine,” kata Tubagus.
Standarisasi dilakukan melalui pengembangan kapasitas sumber daya manusia, khususnya crew armada kapal. Para awak diberikan berbagai materi untuk mendukung dan meningkatkan kompetensi mereka, mulai dari penanaman nilai Akhlak sebagai budaya inti di Pelindo hingga materi substansial lainnya.
“Awak kapal adalah ujung tombak layanan marine yang wajib memiliki kompetensi dalam melaksanakan job desknya,” ujar Tubagus Patrick.
Lebih lanjut dia mengatakan, dibutuhkan marine awareness dari setiap crew kapal. Bagaimana mereka merespon keadaan darurat, serta menerapkan K3 tanpa kompromi demi keselamatan bersama.
“Setiap keluarga tentu sangat mendambakan orang-orang yang mereka cintai pulang dengan selamat, itu yang ingin kami penuhi di perusahaan ini,” tukasnya.
Dia menambahkan bahwa pelayanan adalah prioritas perusahaan. Hal-hal penting yang menjadi hightlight dalam standarisasi ini adalah pengembangan kapasitas crewing kapal karena perannya sangat signifikan dalam mendukung layanan kepada pemakai jasa.
Awak kapal adalah sumber daya Pelindo dengan job desk utama sebagai crew kapal tunda. Untuk itu secara komprehensif mereka digugah untuk menguasai Basic Ship Maintenance dan Troubleshooting berupa pengenalan dan sosialisasi tata cara pola pemeliharaan dan perbaikan permesinan kapal sesuai ketentuan yang berlaku.
Awak yang merupakan garda terdepan layanan marine ini dibekali dengan Basic Safety Practice untuk menghadapi dengan penuh tanggung jawab praktik keselamatan dan keamanan dalam pelayanan penundaan kapal.
Drill K3L atau simulasi pelatihan dilakukan untuk menanamkan kesadaran crew akan pentingnya selalu waspada dan terlatih menangani kondisi darurat sebelum menimbulkan fatalitas. Fire repression drill misalnya, digelar di berbagai wilayah kelolaan dan diikuti para crew agar mereka menguasai langkah-langkah penanganan kondisi darurat.
Ini merupakan inisiasi perusahaan untuk menjadi semakin baik dari sisi internal khususnya bidang marine di 37 pelabuhan. Untuk tahun ini, secara bertahap cabang yang menjadi prioritas utama pelaksanaan standarisasi marine adalah Belawan, Tanjung Priok, Makassar, Balikpapan, Ambon, dan Sorong.
Marine Manager Graha Power Kaltim Syah Alam, salah satu Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang mendapat layanan dari Pelindo di Bontang mengatakan bahwa koordinasi yang dilakukan oleh crew kapal SPJM dalam memberikan layanan sudah baik sejak tahun 2019, sebelum merger hingga saat ini berubah menjadi Subholding Pelindo.
“Selama proses pemanduan dan penyandaran kapal, layanan yang diberikan Pelindo Jasa Maritim cukup baik, koordinasinya baik, dan komunikasi kami lancar selalu,” ujarnya.
Marine Superintendent Terminal Khusus PT PAU Andi Triwijaya Sakti yang mendapatkan layanan di Luwuk Banggai menyampaikan hal senada. Mulai saat koordinasi hingga pemberian layanan, didapati layanan yang baik untuk penyandaran kapal di dermaga.
“Tim pelayanan pemanduan telah memberikan layanan yang prima dan efektif terhadap kapal-kapal yang sandar di dermaga kami, sehingga dapat berjalan aman dan lancar,” kata Andi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News