SULSELSATU.com, JAKARTA – Masyarakat di Desa Burong Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kini semakin mampu mengangkat dan mengembangkan potensi daerahnya, sehingga produktivitas ekonomi perdesaan kian meningkat.
Hal itu tak terlepas dari kontribusi dan upaya nyata dari BRI dalam melakukan pemberdayaan dan mendorong perekonomian masyarakat.
Kontribusi tersebut salah satunya melalui Program Desa BRIlian yang diikuti Desa Burong Mandi. Adalah Nurdiansyah, Direktur BUMDes Maju Bersama Burong Mandi salah satu penggerak Desa BRILian tersebut.
Baca Juga : Kementerian BUMN Lapor Pendapatan Negara dari Dividen Capai 100% Sebesar 85,5 T, Target 90 T di 2025
Dia menuturkan sudah sejak lama UMKM di Desa Burong Mandi dibina oleh Mantri BRI. Pembinaan dan pemberdayaan semakin intensif ketika Desa Burong Mandi mengikuti program Desa BRILian.
“Banyak program yang masuk ke desa kami setelah kami mengikuti Desa BRILian. Seperti pengembangan produk UMKM terkait dengan pengemasan yang baik sehingga produk kami lebih menarik, hingga pemasaran digital. Selain itu kami banyak mendapat fasilitas untuk menambah inklusi keuangan seperti BRILink. Ini mempermudah transaksi juga,” tutur Nurdiansyah ketika dijumpai di sela-sela Bazaar UMKM Desa BRILian di Taman BRI, Jakarta, pada Jumat (24/06/2023).
Adapun program Desa BRILian dihadirkan BRI sejak 2020. Tujuannya, mewujudkan ketahanan ekonomi melalui pemberdayaan potensi desa di Indonesia dengan empat kriteria nilai utama yaitu BUMDes aktif, digitalisasi, sustainability dan inovasi.
Baca Juga : Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
Desa Burong Mandi sendiri merupakan sebuah desa pemekaran yang letaknya di daerah pegunungan dan pesisir pantai. Letak geografis Desa Burong Mandi berada pada ketinggian 140 m di atas permukaan laut.
Desa tersebut mempunyai luas wilayah sekitar 2.200 hektar dengan jumlah penduduk mencapai 1.510 jiwa. Karena letak geografisnya tersebut, Desa Burong Mandi menjadi salah satu desa wisata dengan komoditas unggulan dari hasil pertanian dan perikanan.
Nurdiansyah menuturkan, dengan mengikuti Program Desa BRILian, masyarakat pun dibina untuk mengolah dan menjual produk alam yang sudah bernilai tambah.
Baca Juga : Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI
Seperti makanan olahan berbahan hasil laut maupun produk hasil pertanian.
Bahkan, BUMDes Maju Bersama Burong Mandi yang dikelolanya mengolah hasil perkebunan milik BUMDes seperti beberapa tanaman sayuran dan buah.
Produk-produk UMKM asal desa tersebut seperti kerupuk olahan ikan tenggiri, pisang sale, madu, hingga pempek.
“Kami daerah pesisir dikelilingi laut ada juga perbukitan, alhamdulillah laut terawat, dataran tingginya juga untuk pertanian dan kebun. Semuanya menggunakan potensi alam sendiri, ini menjaga pasokan sehingga harganya kompetitif,” ujarnya.
Baca Juga : Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Pasar UMKM Kian Meluas Setelah Dibina BRI
Nurdiansyah pun menyebut, setelah desanya dibina melalui Desa BRILian penjualan produk UMKM meningkat. Sebab, kualitas produk UMKM menjadi lebih terjaga dan menarik. Selain itu, pasar semakin meluas.
“Salah satunya penjualan menjadi tolok ukur keberhasilan kami. Jadi, contohnya, kalau sebelumnya setidaknya bisa menjual 100 botol madu, sekarang bisa menjual 150 botol. Pemasarannya menjadi lebih luas,” lanjutnya.
Baca Juga : Dirut BRI Dinobatkan Sebagai ”The Best CEO” untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
Nurdiansyah pun berharap dengan mengikuti program Desa BRILian dari BRI, ke depan UMKM dari desanya bisa rutin diikutsertakan pada acara-acara pameran di tingkat kota atau bahkan nasional.
Dengan demikian produk lokal dari Desa Burong Mandi bisa lebih dikenal masyarakat luas. Dia pun berharap Rumah BUMN hadir di daerahnya yang memang diproyeksikan sebagai daerah wisata.
Karena menurutnya Rumah BUMN dapat memfasilitasi pemasaran dan penjualan produk UMKM lebih luas lagi.
“Jadi terima kasih BRI sudah membenahi UMKM di tempat kami dari produksi, pengemasan, pemasaran hingga akses transaksi. Ke depan mudah-mudahan bisa lebih baik menjalankan ekonomi dengan memanfaatkan potensi desa,” imbuhnya.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pemberdayan, literasi dan inklusi sudah menjadi agenda yang masif dilakukan kepada Desa BRILian melalui relationship manager segmen mikro atau biasa disebut Mantri BRI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
BRI mampu meningkatkan inklusi keuangan melalui program pembiayaan di Desa BRILian, serta Mantri BRI dapat melakukan kurasi kepada nasabahnya untuk naik kelas.
Supari menambahkan bahwa Desa BRILian merupakan program pemberdayaan yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Diantaranya melalui semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar