Logo Sulselsatu

BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit Pada 2025

Asrul
Asrul

Kamis, 20 Juli 2023 13:42

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JAKARTA – Kondisi ekonomi yang semakin membaik memacu optimisme yang kuat di industri perbankan, salah satunya dalam hal penurunan kredit yang direstrukturisasi pasca pandemi COVID-19.

Seiring geliat pelaku UMKM yang terus meningkat, salah satu bank terbesar tanah air, BRI menargetkan kredit yang direstrukturisasi perseroan kembali menjadi single digit dari total jumlah portofolio kredit pada tahun 2025, atau sama seperti kondisi sebelum krisis akibat pandemi melanda.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.

Baca Juga : Kementerian BUMN Lapor Pendapatan Negara dari Dividen Capai 100% Sebesar 85,5 T, Target 90 T di 2025

“Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,” ujarnya penuh optimisme.

Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.

Adapun NPL coverage BRI selama masa pandemi yaitu mencapai sebesar 247,98% pada 2020, atau naik menjadi 278,14% pada 2021. Pada 2022 persentasenya ditingkatkan menjadi 291,54%. Sedangkan pada kuartal I/2023 sebesar 268,93%.

Baca Juga : Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati

“Jadi 2020, 2021 sampai 2022 memang kami di BRI melakukan upaya mitigasi yang sangat konservatif. Di mana pencadangan-pencadangan yang kami lakukan cukup memadai sehingga dibandingkan posisi pre-pandemic kenaikannya cukup signifikan,” lanjutnya.

Hal itu pun mengatrol cost of credit, yang biasanya sebelum pandemi hanya sekitar 2% menjadi 3% selama masa pandemi. Sedangkan untuk tahun ini, perseroan memproyeksikan cost of credit mulai turun dan berada di kisaran 2,2-2,4%.

Menurut Agus, kendati kondisi industri perbankan nasional saat ini lebih baik dan cost of credit BRI mulai turun setelah didera pandemi, manajemen perseroan tetap melakukan pencadangan secara konservatif. BRI tidak ingin mengabaikan kondisi ekonomi di tataran global yang masih penuh ketidakpastian.

Baca Juga : Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Seperti diketahui kondisi geopolitik di Eropa karena karena perang Ukraina-Rusia masih memanas. Era suku bunga tinggi diberlakukan banyak bank sentral termasuk di Amerika Serikat pun masih terjadi. Belum lagi inflasi di berbagai belahan dunia masih tinggi.

“Di negeri kita kondisinya masih lebih baik dari beberapa kawasan, baik dari sisi tingkat inflasi maupun pertumbuhan ekopnomi kita juga masih relatif lebih tinggi di banding kawasan lain. Hal ini tentunya berpengaruh pada kondisi di sektor perbankan. Meskipun kondisi perbankan lebih baik, kami tetap melakukan pencadangan secara konservatif. Jadi meskipun kondisi domestik membaik, kami tidak mengabaikan kondisi di luar,” papar Agus.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...