Logo Sulselsatu

PT Vale Ikut Bahas Keberlanjutan di Forum IBCSD Bersama WBCSD

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Minggu, 23 Juli 2023 11:35

PT Vale ikut dalam forum Indonesia Business Council for Sustainable Development bekerja sama dengan World Business Council for Sustainable Development (Foto: Istimewa)
PT Vale ikut dalam forum Indonesia Business Council for Sustainable Development bekerja sama dengan World Business Council for Sustainable Development (Foto: Istimewa)

SULSELSATU.comPT Vale ikut menjadi salah satu pembicara pada forum tahunan yang diadakan oleh Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bekerja sama dengan World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Forum ini merupakan pertemuan dari para praktisi lingkungan, sosial, dan tata kelola atau sering diistilahkan dengan ESG (Environmental, Social, Governance).

PT Vale juga menjadi anggota IBCSD, bersama puluhan perusahaan maupun organisasi yang menaruh perhatian terhadap ESG.

Baca Juga : Wagub Sulsel Berkunjung PT Vale: Industri Hijau Jadi Pilar Pertumbuhan Berkelanjutan Sulsel

Tahun ini, tema yang diangkat oleh IBCSD adalah “ESG Beyond Compliance: Best Practices of Advancing Sustainability in the Face of Global Complex Challenges”. PT Vale mendapat kesempatan untuk berbicara pada diskusi panel pertama, bersama WBCSD dan APRIL Group.

Head of Communications PT Vale Bayu Aji membuka sesinya dengan memaparkan nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik sangat esensial untuk transisi energi dan mendukung penurunan emisi global.

“Nikel sebagai bahan baku utama baterai yang akan mendukung transisi energi harus diproduksi dalam proses yang berkelanjutan. Termasuk menggunakan solusi rendah karbon dalam proses penambangan dan pengolahan,” kata Bayu Aji.

Baca Juga : Fase Operasional Proyek PT Vale Indonesia IGP Morowali Dimulai, Perkuat Hilirisasi dan Pasokan Nikel Bersih Dunia

Bayu melanjutkan, PT Vale yang saat ini memiliki intensitas karbon paling rendah di Indonesia untuk pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi, terus berupaya untuk mencapai target Net Zero di 2050 dengan sasaran antara berupa pengurangan emisi absolut sebesar 33 persen di 2030.

“Sebagaimana perusahaan pertambangan, operasional kami di pabrik pasti menghasilkan emisi. Oleh karena itu, penurunan emisi karbon kami tempuh melalui dua rute. Tidak hanya melalui jalur reduksi, berupa fuel shifting, efisiensi energi dan elektrifikasi, tetapi juga jalur penyeimbang dengan meningkatkan performa pada aspek reklamasi, rehabilitasi dan program biodiversity,” ungkap Bayu.

Pada sesi tanya jawab, Bayu menerima dua pertanyaan dari rekan yang berasal dari MIND ID. Pertama, mengenai metode penghitungan emisi karbon yang diusung PT Vale, serta bagaimana keanggotaan PT Vale pada ICMM (International Council on Mining and Metals) berpengaruh pada bisnis perseroan.

Baca Juga : Komitmen pada Keberlanjutan, PT Vale Melaju Bersama Proyek Pengembangan di Luwu Timur

“Keanggotaan kami di ICMM jelas berpengaruh, karena praktik-praktik berkelanjutan kami mengacu pada standard global tersebut. Hasilnya terbukti saat ini kami mampu menjaga kejernihan Danau Matano, dan kualitas udara di Sorowako setelah beroperasi selama lebih dari lima dekade,” jelas Bayu.

Pada forum ini, turut dibahas mengenai konsentrasi perusahaan-perusahaan global terhadap pembangunan berkelanjutan, dan mengatasi tantangan yang relevan.

Executive Director Asia Pacific WBCSD Joe Phellan mengatakan, perusahaan di dunia memang mengalami tekanan dari banyak arah, untuk beroperasi secara berkelanjutan.

Baca Juga : Kekhawatiran Dosen Antropologi Unhas Terhadap Perambahan Lahan Hutan di Luwu Timur Semakin Marak

“Tekanan bisa berupa regulasi yang dibuat pemerintah, bisa dari lembaga non-partisan, relawan, jurnalis, bahkan bisa dari anak-anak kita,” ungkapnya.

Joe yang juga pemimpin tertinggi WBCSD, yang kini memiliki anggota 200 bisnis terkemuka di dunia menambahkan, perusahaan harus memiliki peta jalan yang jelas untuk bertransformasi menuju keberlanjutan. Caranya, bisa dengan mengubah rantai pasok, mengubah mindset, hingga meningkatkan akuntabilitas.

Sementara, dari sisi pemerintahan, turut urun rembuk pada forum ini adalah Dudi Gardera, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Baca Juga : Tanam Pohon Serentak Demi Ketahanan Pangan, PT Vale IGP Pomalaa Kolaborasi dengan Gubernur Sultra

“Pemerintah Indonesia mendukung keberlanjutan dan ekonomi hijau melalui beragam kebijakan dan regulasi, termasuk untuk transisi terhadap energi baru terbarukan,” kata Dudi.

Selain itu, menurut Dudi, bersama warga dunia pada forum G20 lalu, pemerintah Indonesia juga bersepakat untuk mendorong beragam inisiatif untuk ekonomi sirkular, dan penurunan polusi plastik.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar21 April 2025 17:10
Bapenda Makassar Tertibkan Reklame Liar, Siapkan Master Plan Penataan Iklan
SULSELSATU.com MAKASSAR – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, menegaskan komitmen Pemerintah Kota dala...
Hukum21 April 2025 16:55
Polres Takalar Dalami Kasus Dugaan Pemotongan 10 Persen Dana BOP di Sekretariat Dewan DPRD Takalar
SULSELSATU.com, TAKALAR – Kepolisian Resort (Polres) Takalar terus mendalami kasus dugaan kasus pemotongan 10 persen dana Biaya Operasional (BOP...
Makassar21 April 2025 16:24
PLN dan Kapolda Sulsel Silaturahmi Perkuat Sinergi Mendukung Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan di KTI
Memperkuat sinergi dan koordinasi lintas sektor, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Wisnu Kuntjoro Adi melakukan kunjungan audiensi d...
Video21 April 2025 16:00
VIDEO: Kapal Pesiar Mewah Artania Singgah Parepare, Bawa Ratusan Wisatawan Eropa
SULSELSATU.com – Kapal pesiar mewah Artania bersandar di Pelabuhan Nusantara Kota Parepare, Minggu (20/4/2025). Kapal tersebut membawa 579 wisat...