Fraksi Gerindra Sulsel Prakarsai Ranperda Pendidikan Akhlak Mulia dan Etika Ruang Publik
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan bersama DPRD Sulsel melaksanakan ekspose tiga rancangan peraturan daerah diantaranya tentang kesehatan ibu dan anak.
Kedua tentang pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat, dan tentang pendidikan akhlak mulia dan etika ruang publik yang dibahas bersama pemerintah provinsi yang dihadiri oleh dinas kesehatan dan beberapa OPD yang terkait.
Anggota DPRD Sulsel dari fraksi Gerindra Vonny Ameliani, sebagai pengusul Ranperda pendidikan akhlak mulia dan etika ruang publik mengatakan bahwa dirinya mengusulkan ranperda tersebut karena melihat kondisi merosotnya akhlak atau moral etika ruang publik Masyarakat Sulawesi Selatan.
Menurut Ketua DPC Gerindra Jeneponto ini perlu dicarikan jalan keluar karena dengan hal itu menyebabkan terjadinya penyimpangan hukum yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan.
“Kami merasa ini perlu diajukan, karena melihat dari fenomena sosial yang ada di sekitar kita dengan banyaknya berita negatif dikalangan remaja, termasuk melakukan pembulyan terhadap teman sekolah sehingga menjadi salah satu contoh bahwa betapa pendidikan akhlak dan pendidikan etika juga kurang diberikan kepada anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa sehingga menjadi pelaku kriminal yang meresahkan,” katanya.
Vonny menjelaskan bahwa secara yuridis tertuang di dalam undang-undang dasar negara kita tahun 1945 pada pasal 31 ayat 3, disebutkan pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
“Amanah undang-undang menyebutkan bahwa anggaran yang harus diberikan dalam pendidikan itu minimal 20% dari anggaran APBN atau APBD Sehingga ini adalah salah dasar hukum yang menjadi perhatian kami sehingga mencoba usulkan agar dapat menjadi salah satu contoh untuk kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan tapi juga bisa menjadi percontohan bahkan atau provinsi-provinsi lain yang ada di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sejauh ini kata dia terlalu sibuk melakukan pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan dan sebagainya tapi lupa membangun infrastruktur yang paling penting yaitu infrastruktur sumber daya manusia.
Vonny bilang sangat perlu melakukan dan memberikan pendidikan kepada generasi penerus bangsa agar ke depan mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari semua orang hebat sekarang ini.
“Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan pemuda menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua masyarakat pemerintah dan pemuda itu sendiri melalui upaya peningkatan kemantapan keimanan dan sebagainya kemudian juga ada daftar sosial manusia tidak dapat hidup menyendiri tanpa bantuan orang lain sehingga harus mampu bergaul dan berinteraksi dengan manusia lain karena manusia merupakan makhluk sosial yang mempunyai pembawaan untuk hidup bermasyarakat sehingga untuk membentuk hubungan antara masyarakat tersebut harmonis maka semua harus dapat bersikap atau bertingkat toleransi,” tegasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News