SULSELSATU.com, MAKASSAR – Salah satu perusahaan properti terbesar di China mengalami kebangkrutan akibat utang proyek. Everhrande Group merupakan salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di China yang mengajukan perlindungan ke pengadilan kebangkrutan di New York.
Dilansir dari Molanews, Jumat (1/9/2023), perusahaan properti ini mengalami kebangkrutan akibat bengkaknya utang untuk membiayai target proyek. Evergrande Group memiliki utang yang harus dibayar lebih dari Rp4,400 triliun.
Sementara itu, Presiden Joko widodo meminta kepada seluruh pengembang yang ada di Indonesia agar tetap waspada mengendalikan jumlah pembangunan.
Baca Juga : VIDEO: Presiden Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Peduli Lingkungan
Walaupun industri properti disebut tahan banting, Presiden Jokowi sapaan akrabnya tetap menyampaikan kewaspadaan pada para pengembang dalam berbisnis properti.
“Tetap berhati-hati agar pengembang real estate di Indonesia tidak mengalami masalah yang serupa. Pasalnya industri properti merupakan sektor yang memiliki efek pengganda terhadap sektor lainnya,” ujar Joko Widodo dikutip dari CNBC.
Lanjut Jokowi, tidak semua sektor properti negara lain bisa bertahan karena Covid maupun ekonominya.
Baca Juga : Presiden Jokowi Apresiasi Upaya Dekarbonisasi PT Vale Indonesia Tbk di Festival LIKE 2
“Sekali lagi lagi hati-hati mengenai ini, semuanya harus dikendalikan, jangan cuma bangun,” tutur Jokowi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar