SULSELSATU.com, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di berbagai daerah dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan. Cara tersebut dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulsel dan Sulbar menginisiasi program literasi dan inklusi keuangan dengan nama Layanan literasi dan inklusi keuangan ke daerahku (Layarku).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi bersama Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sulsel Ichsan Mustari, Kepala OJK Regional 6 Sulampua Darwisman beserta perwakilan anggota FKIJK Sulselbar meresmikan dimulainya program Layarku di atas Kapal Phinisi yang berlayar di wilayah perairan Selat Makassar, Minggu (10/9/2023).
Baca Juga : Program Layarku Sudah Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan 3.406 Desa di Sulselbar
“Untuk Layarku ini saya mengapresiasi Kantor OJK Regional 6 Sulampua bersama seluruh tim FKIJK Sulselbar dan Pemerintah Sulsel yang selalu mendukung, dan ini kami menunggu karya-karyanya yang tentunya akan kita support,” kata Friderica.
Lebih lanjut Friderica menekankan, kepada IJK untuk tidak hanya meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga harus selalu diiringi dengan program peningkatan literasi keuangan yang memadai. Ini sebagai bagian penting dari pelindungan konsumen agar terhindar dari sengketa dan perselisihan dengan konsumen di kemudian hari.
Program Layarku bertujuan untuk memaksimalkan peran IJK yang memiliki jaringan kantor di seluruh Kabupaten/Kota di Wilayah Sulsel dan Sulbar untuk meningkatkan literasi dan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke tingkat pedesaan.
Baca Juga : Perkuat Tugas Pengawasan dan Penjaminan, LPS Bersama OJK Perbaharui Juklak Pertukaran Data dan Informasi
Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sulsel Ichsan Mustari mendukung inisiatif OJK dan FKIJK Sulselbar melalui program Layarku sebagai upaya untuk mempercepat peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Sulsel.
“Sulawesi Selatan itu dikenal sebagai kota para Saudagar, itu yang menandakan inklusi keuangannya lebih cepat dibanding literasinya. Maka tinggal memang penguatan literasi, sejalan bersama OJK bagaimana memberikan pengetahuan jasa keuangan yang benar,” kata Ichsan.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada tahun 2022, menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan di Sulsel sebesar 36,88 persen dan Sulbar sebesar 46,49 persen. Sementara, indeks inklusi keuangan di Sulsel telah mencapai 88,57 persen dan Sulbar masih sebesar 70,39 persen.
Baca Juga : Generasi Z Dominasi Kepemilikan SID Saham di Sulsel
Sementara itu, khusus indeks literasi keuangan di Sulsel berdasarkan kategori perkotaan dan pedesaan hasil survei pada tahun 2019, menunjukkan indeks literasi keuangan di perkotaan sebesar 38,54 persen jauh lebih tinggi dibandingkan di pedesaan yang baru mencapai 26,32 persen.
Program Layarku dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota se-Sulsel dan Sulbar akan menjangkau hingga 3.701 desa termasuk 383 pulau yang di antaranya merupakan desa tertinggal.
Dalam kesempatan tersebut, Friderica juga menekankan pentingnya TPAKD sebagaimana yang telah didukung oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dalam kesempatan Rapat Koordinasi beberapa waktu lalu yang antara lain meminta agar kegiatan TPAKD dianggarkan di setiap provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia.
Baca Juga : OJK Catat Penyaluran KUR di Sulsel Sebesar Rp16,12 Triliun kepada 297.650 Debitur
“Jadi ini luar biasa, ini total football kita di mana untuk bersama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,” kata Friderica.
Ke depan, OJK akan terus meningkatkan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah melalui TPAKD, FKIJK dalam penyampaian edukasi keuangan dan akuisisi penggunaan produk/layanan jasa keuangan untuk mendukung peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar