SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pelaku UMKM dan Ibu Rumah Tangga di daerah menjadi sasaran prioritas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam upaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan.
Edukasi keuangan ini untuk ibu rumah tangga dan UMKM dinilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Belum lama ini, OJK melakukan edukasi keuangan kepada lebih 500 masyarakat yang terdiri dari ibu rumah tangga dan UMKM di Kabupaten Gowa Sulsel, Senin (11/9/2023).
Baca Juga : Investor Sulsel Lebih Banyak Memilih Investasi di Reksa Dana
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi hadir dalam kegiatan tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulsel Ichsan Mustari.
Friderica menyampaikan, pelaku UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Segmen UMKM dan perempuan perlu dibekali dengan keterampilan literasi keuangan dalam menghadapi tantangan keuangan yang semakin kompleks.
Baca Juga : Kinerja Perbankan Syariah Sulsel Lebih Unggul Dibanding Konvensional, Aset Tumbuh 20,62 Persen
“Kalau kita lihat ekonomi di Indonesia ini sebagian besar adalah UMKM. UMKM ini bisa menyerap banyak pekerja di Indonesia. Jadi, UMKM luar biasa penting buat Indonesia, kontribusinya untuk PDB Indonesia sekitar 61 persen (data Kemenkop) dan juga kontribusi terhadap ekspor,” kata Friderica.
Lebih lanjut Friderica menyampaikan, perempuan dan UMKM merupakan salah satu sasaran prioritas literasi Keuangan yang dilakukan OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan sejumlah program untuk mendukung kemudahan akses keuangan.
“UMKM adalah pilar perekonomian Indonesia, perempuan berperan penting dalam kesuksesan keluarga dan semuanya bermula dari literasi keuangan sebagai fondasi keluarga sejahtera,” kata Friderica.
Baca Juga : Aset Perbankan Sulsel Mencapai Rp200,37 Triliun, Tumbuh Positif di Awal Tahun
Friderica juga mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai penawaran pinjaman online ilegal dan modus penipuan berkedok investasi.
Sulsel khususnya Kabupaten Gowa dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022.
Tingkat literasi keuangan masyarakat Sulsel masih di bawah rata-rata tingkat literasi keuangan nasional yaitu 36,88 persen (Nasional: 49,68 persen).
Baca Juga : Lima Poin Strategis Kerja Sama BI dan OJK Meningkatkan Ketahanan Sektor Keuangan
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara menyampaikan apresiasinya kepada OJK atas penyelenggaraan kegiatan edukasi keuangan bagi masyarakat di Kabupaten Gowa yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan jasa keuangan, perencanaan keuangan, dan kewaspadaan terhadap tawaran investasi serta pinjol ilegal.
“Literasi keuangan di Sulsel masih sangat rendah di bawah rata-rata nasional, sementara inklusi atau pengguna industri atau jasa keuangan itu sudah sangat besar lebih tinggi dari rata-rata nasional. Sehingga ini yang punya potensi untuk bisa dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku yang memang modusnya ingin menipu atau lain-lain,” kata Amir.
Amir juga menyampaikan perlunya kegiatan edukasi seperti hari ini untuk terus dilakukan dan khususnya bagi UMKM agar memperoleh informasi mengenai produk dan layanan jasa keuangan yang tepat agar tidak terjebak kepada penawaran pinjaman online ilegal.
Baca Juga : Gerak Syariah Jadi Langkah OJK Sulselbar Kembangkan Keuangan Syariah
Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut antara lain pengenalan OJK, waspada penipuan investasi dan pinjaman online ilegal, pengenalan produk dan layanan jasa keuangan meliputi Kredit Usaha Rakyat, kredit mikro, dan tabungan emas, serta perencanaan keuangan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar