Logo Sulselsatu

Catatan Kinerja Pelindo Regional 4 Selama Dua Tahun Pascamerger

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Senin, 18 September 2023 17:24

Kinerja Pelindo Regional 4 selama dua tahun pascamerger. Foto: Istimewa
Kinerja Pelindo Regional 4 selama dua tahun pascamerger. Foto: Istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Catatan kinerja yang apik berhasil ditorehkan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 pasca dua tahun merger atau penggabungan usaha Pelindo 1, 2, 3, dan 4 pada 1 Oktober 2021 lalu.

Berbagai upaya yang tak mudah perlahan diraih hingga Pelindo Regional 4 demi mencapai perolehan angka kinerja yang ditetapkan. Terlihat dari kinerja arus kapal, penumpang, kargo atau barang, dan kontainer atau peti kemas, yang pencapaiannya di atas 100 persen.

“Sejak Pelindo merger hingga Juni 2023, kami mencatat pencapaian sebesar 110,90 persen atau menjadi 208.955.107 Gross Tonnage (GT) secara Year on Year (YoY) untuk arus kapal di semua pelabuhan kelolaan di Regional 4,” terang Enriany Muis selaku Regional Head 4 Pelindo.

Baca Juga : Suplai Barang ke IKN Picu Peningkatan Kinerja Pelindo Regional 4

Dari sisi kargo, penumpang, dan peti kemas juga mengalami capaian yang cukup epic. “Secara YoY masing-masing capaiannya menjadi 21.027.910 ton, 3.259.657 orang, dan 1.072.304 TEUs atau sebesar 157,99 persen, 123,54 persen, dan 101,10 persen,” tambahnya.

Capaian yang cukup signifikan tersebut menurut Enriany tak terlepas dari gerak cepat Manajemen Pelindo pasca dua tahun merger. Di antaranya pembentukan empat subholding atau anak usaha yang fokus pada lini bisnis masing-masing.

Mereka adalah Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) yang fokus pada kegiatan bongkar muat non peti kemas, Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dengan bisnis utamanya bongkar muat peti kemas.

Baca Juga : Pelindo Resmi Peletakan Batu Pertama Pembangunan dan Revitalisasi Air Bersih di Makawidey Bitung

Ketiga, ada Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL) yaitu anak usaha Pelindo dengan klaster bisnis logistik dan hinterland development, serta Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) yang fokus pada kegiatan pandu dan tunda kapal Perseroan.

“Pembentukan empat subholding merupakan langkah awal Pelindo pasca merger, yang bermuara pada peningkatan kinerja dan pendapatan perusahaan,” ucapnya.

Terdapat 10 pelabuhan kelolaan di Regional 4 yang operasional peti kemasnya telah diserah operasikan ke SPTP. Yakni Terminal Peti Kemas (TPK) New Makassar (Terminal 1 dan Terminal 2), TPK Bitung, TPK Ambon, TPK Kendari, Kaltim Kariangau Terminal (KKT), Tarakan, Pantoloan, Jayapura, dan Sorong.

Baca Juga : Dukung Program Sosial dan Pembangunan Daerah, Pelindo Regional 4 Raih Initiative Award 2024

Untuk operasional kargo non peti kemas di Regional 4, cabang yang telah diserah operasikan ke SPMT yaitu Makassar dan Balikpapan. Sementara untuk operasional kapal, seluruh kegiatan pandu tunda di semua cabang di Regional 4 telah diserah operasikan ke SPJM.

“Serah operasi yang dilakukan dikuti dengan penerapan pola operasi 24/7, perbaikan proses bisnis, peningkatan SDM, dan digitalisasi pelayanan, serta peningkatan infrastruktur.”

Dampaknya adalah peningkatan produktivitas bongkar muat di TPK Makassar dan TPK Ambon, dari 35 boks per jam per kapal menjadi 50 boks per jam per kapal sehingga port stay atau waktu tunggu kapal di pelabuhan menjadi 1 hari, dari sebelumnya 2 hari.

Baca Juga : Pelindo Regional 4 Dukung Keberlanjutan Lingkungan dengan Menanam Bunga Bougenville

Selain itu, pihaknya juga menerapkan standardisasi pola operasi di semua pelabuhan kelolaan, utamanya pelabuhan-pelabuhan di Regional 4. Pola kerja 24/7 merupakan salah satu upaya Pelindo Regional 4 dalam meningkatkan pelayanan khususnya kepada para pengguna jasa.

Penerapan plan and control serta training Sumber Daya Manusia (SDM) juga tak luput dari langkah perusahaan untuk menunjang pencapaian yang ada.

Penerapan pola kerja 24/7 sehingga produktivitas bongkar muat meningkat, yang akhirnya berdampak penurunan port stay dari semula 2 hari menjadi 1 hari, khususnya di TPK Makassar dan TPK Ambon, serta di Pelabuhan Makassar.

Baca Juga : SPJM Inisiasi Penanaman Lanjutan Bougenville, Wujudkan Pelabuhan Makassar Asri

“Penerapan pola operasi berbasis plan and control sehingga operasional lapangan dapat direncanakan dan dikontrol. Pola operasi PnC ini didukung dengan kinerja SDM yang sudah terlatih dan penerapan aplikasi yang tepat, serta pemasangan rambu,” terang Enriany.

Standardisasi juga diterapkan pada pelayanan penumpang dan penerapan e-pass atau alat pembayaran elektronik. Di mana juga telah dilakukan peningkatan fasilitas terminal penumpang dan penggunaan kartu akses untuk masuk ke pelabuhan.

Masih dalam rangka usaha Pelindo Regional 4 untuk meraih capaian kinerja positif pasca 2 tahun merger, Regional Head 4 mengutarakan bahwa pihaknya juga melakukan digitalisasi pelayanan melalui berbagai aplikasi. “Yakni implementasi aplikasi Phinnisi, PTOS-M, TONUS, dan penerapan integrated control room,” sebutnya.

TONUS adalah aplikasi kegiatan terminal peti kemas. Mulai permohonan, perencanaan, pengoperasian, dan pelaporan. Aplikasi ini telah terpasang di Terminal Petikemas Makassar (TPM) atau yang kini berganti nama menjadi TPK New Makassar (Terminal 1) dan Terminal Petikemas Ambon.

Phinnisi merupakan aplikasi kegiatan pelayanan kapal. Mulai permohonan, perencanaan, pengoperasian, billing, reporting, integrasi ke Inaportnet. Sekarang aplikasi ini sudah terpasang di Regional 4 Samarinda, Makassar, Kendari, Pantoloan, Bitung, Ambon, Merauke, dan Regional 4 Sorong.

Sedangkan aplikasi PTOS-M/PK adalah aplikasi kegiatan pelayanan barang dan peti kemas konvensional. Mulai dari permohonan, perencanaan, pengoperasian, dan pelaporan. “Aplikasi ini sudah terpasang di Regional 4 Bitung, Balikpapan, Makassar, Tarakan, Pantoloan, Sorong, Jayapura, dan Regional 4 Gorontalo,” tutup Enriany.

Branch Manager Makassar PT Meratus Line Ngurah Gede Santha Dharma mengungkapkan, capaian kinerja Pelindo berbanding lurus dengan perolehan pendapatan perusahaannya.

“Karena kalau kinerja Pelindo meningkat, otomatis usaha kami juga mengalami peningkatan pendapatan,” ucapnya.

Dia mengakui, banyak perubahan peningkatan kinerja pasca 2 tahun Pelindo merger. “Pelayanan kapal terutama bongkar muat menjadi lebih baik dan cepat. Khususnya di Pelabuhan Makassar.”

Hal yang juga paling dirasakan pria yang baru mau setahun bertugas di Makassar ini adalah, kemudahan untuk melakukan koordinasi.

“Bersyukur sekarang Pelindo telah merger sehingga koordinasi menjadi lebih mudah,” tukas Santha, yang sebelumnya bertugas di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Hukum21 November 2024 23:14
Kakanwil Kemenkumham Sulsel Bersama Irwil 1 Itjen Kemenkum Pantau Pembangunan Lapas Maros
SULSELSATU.com, MAROS – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Taufiqurrakhman bersama Inspektur Wilayah I Inspektora...
Video21 November 2024 23:09
VIDEO: Dinilai Berbicara Tak Pantas, Jaksa Jovi Ditegur Anggota Komisi III DPR
SULSELSATU.com – Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan, Jovi Andrea Bachtiar, Kamis (21/11/2024...
Berita Utama21 November 2024 21:22
Berkas Perkara Empat Oknum Kades Diduga Tidak Netral di Pilkada Jeneponto Dilimpahkan ke Kejaksaan
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Penyidik Satreskrim Polres Jeneponto telah melimpahkan berkas perkara, alat bukti dan tersangka empat oknum kepala d...
Video21 November 2024 20:42
VIDEO: Anies Baswedan Deklarasikan Dukungan untuk Pramono Anung-Rano Karno
SULSELSATU.com – Anies Baswedan resmi mendeklarasikan dukungan ke Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, Jakarta Selatan...