SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar masih terus berupaya menanggulangi dampak kekeringan ekstrim yang masih terus melanda.
Dinas Kesehatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar terus berupaya memastikan ketersediaan air bersih, terutama di pusat pelayanan kesehatan.
Achmad Hendra Akamuddin kepala pelaksana BPBD mengatakan, saat ini ada enam Puskesmas terlapor yang memerlukan suplai air bersih.
Baca Juga : Dinkes Makassar Terima Penghargaan Penyelenggara Kesehatan Haji Terbaik 2024
Untuk saat ini enam Puskesmas yang terlapor yaitu, Puskesmas Layang, Puskesmas Tamamaung, Puskesmas Kapasa, Puskesmas Tamalanrea, Puskesmas Tamalanrea Jaya, dan Puskesmas Kaluku Bodoa.
“Karena kebutuhan cukup banyak, setiap Puskesmas itu membutuhkan satu sampai dua kubik air bersih,” ujar Hendra, Minggu (1/10/2023).
Pihaknya telah menurunkan armada Damkar yang di Bawah Kendali Operasi (BKO). Satu armadanya biasanya membawa delapan kubik air bersih.
Baca Juga : Pemkot Makassar dan DPRD Sepakati KUA-PPAS APBD Tahun 2025
“Satu armada kami bisa melayani dua sampai tiga pusat kesehatan yang ada,” ucap Hendra.
Kebutuhan air bersih yang saat ini disuplai sesuai dengan permintaan dan laporan, namun yang menjadi prioritas utama saat ini adalah pusat pelayanan umum.
“Puskesmas adalah prioritas bagi kami, karena puskesmas merupakan fasilitas umum,” tutur Hendra.
Baca Juga : Pemkot Makassar Pastikan Distribusi Bantuan Pangan Tepat Sasaran
Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) menjadi prioritas utama ini dikarenakan penggunaan air yang mereka gunakan sudah terukur.
Pasalnya PKM menggunakan air hanya untuk kepentingan umum seperti Buang Air kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) saja.
Selain itu, pihaknya akan melakukan distribusi air bersih ketika menerima laporan tempat dimana adanya kekurangan air.
Diketahui suplai air bersih ini dimulai sejak tanggal 26 September. Namun sebelum itu pihaknya sudah melayani Puskesmas Tamalanrea pada 24 September.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar