SULSELSATU.com, Parepare — Tim Monitoring dan Pembinaan Sekolah Ramah Anak (SRA) dan Rumah Ibadah Ramah Anak (RIRA) Kota Parepare melakukan kunjungan monitoring pada hari ketujuh, Senin, 2 Oktober 2023.
Pada hari ketujuh ini, tim mulai mengunjungi rumah ibadah. Rumah ibadah yang dikunjungi adalah Gereja Toraja Mamasa Jemaat Peniel Parepare di Kecamatan Soreang.
Namun sebelumnya, tim menyempatkan mengunjungi UPT SMAN 4 Parepare yang berada di wilayah Kecamatan Ujung.
Di SMAN 4, masukan tim masih seputar kantin dan jajanannya yang harus dibenahi serius. Perpustakaan, UKS, toilet, tempat sampah, dan berbagai sarana lainnya dinilai masih belum memenuhi standar Sekolah Ramah Anak.
Kepala SMAN 4 Parepare, Hamzah Wakkang yang baru tiga minggu bertugas berjanji siap membenahi catatan dan masukan dari tim, meski dengan kondisi yang sangat terbatas.
“Sekolah tidak memiliki dana selain dana BOS yang jelas peruntukannya. Di luar itu tidak boleh ada pungutan dalam bentuk apapun. Sehingga kami pun harus berkreasi dengan memanfaatkan dana terbatas dan potensi yang ada,” ungkap Hamzah.
Masalah persampahan juga mesti menjadi perhatian serius di SMAN 4. Itu karena tempat pembuangan sampah yang jauh dari sekolah dan tidak representatif, serta kurangnya kunjungan truk armada pengangkut sampah.
Di Gereja Toraja Mamasa Jemaat Peniel Parepare, tim juga memberikan berbagai catatan dan koreksi.
Meski gereja ini belum memenuhi standar Rumah Ibadah Ramah Anak, namun tim memberikan berbagai masukan catatan dan siap mendampingi menuju Rumah Ibadah Ramah Anak.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar