Oleh: Dr Bambang Budiono, kepala Heart & Vascular Center RS Primaya Makassar
PADA ERA modern, penggunaan pencitraan intra koroner menjadi syarat penting untuk memastikan kualitas hasil tindakan angioplasti koroner, suatu tindakan tanpa operasi untuk mengatasi penyempitan di pembuluh koroner.
Dengan bantuan IVUS (Intra Vascular Ultra Sound), suatu alat yang digunakan untuk mendeskripsi plak atau timbunan kolesterol dalam dinding pembuluh koroner, kita bisa mengetahui secara jelas komposisi plak apakah terdiri dari jaringan ikat padat, perkapuran, lemak atau kombinasi dari ketiganya.
Selain itu, diameter pembuluh darah dan panjang penyempitan juga bisa diukur secara akurat. Dengan demikian pilihan strategi untuk preparasi lesi, atau mempersiapkan segmen pembuluh koroner yang akan dipasang stent (ring) agar bisa mengembang dan menempel dengan baik di dinding pembuluh darah, bisa ditentukan.
Kalau hasil itu bisa dicapai maka tindakan angioplasti dapat dijamin kualitasnya, sehingga risiko untuk terjadinya penyempitan ulang atau berbagai komplikasi lain bisa ditekan serendah mungkin.
IVUS dengan kualitas tinggi (High Definition) telah dimiliki oleh RS Primaya Makassar. Pada tanggal 5 Oktober, menurut ibu Airin Sofie dari Boston Scientific, penggunaan IVUS HD baru dilakukan pertama kali di Kawasan Timur Indonesia.
Baca Juga : OPINI: Permenaker RI Nomor 18 Tahun 2022 Malapetaka Bagi Pengusaha
Penggunaan alat ini didemonstrasikan oleh Dr. Bambang Budiono, SpJP,FIHA,FAPC,FAPSIC, FSCAI, kepala Heart & Vascular Center RS Primaya Makassar, bersama tim laboratorium kateterisasi jantung untuk menangani pembuluh koroner yang telah mengalami sumbatan total.
Menurut Dr. Bambang, kualitas gambar video yang diperoleh dari IVUS HD amat sangat bagus. Deskripsi dinding pembuluh darah menjadi lebih jelas dibanding dengan IVUS standard definition (Gambar-1).
Evaluasi pasca implantasi stent juga memperlihatkan bahwa stent telah mengembang dan menempel di dinding pembuluh koroner, bisa diperlihatkan dengan amat jelas (gambar-2).
Baca Juga : Pembangunan Gedung Pascasarjana UIN Alauddin Makassar Capai 39 Persen
Penggunaan IVUS terbukti lebih unggul dibanding hanya dengan melihat hasil pemasangan stent dari angiografi koroner saja.
Dengan tersedianya peralatan canggih seperti ini, maka tindakan berkualitas untuk pasien dengan penyakit jantung koroner di RS Primaya Makassar telah setara dengan apa yang dilakukan di negara negara maju.
Semoga bisa meningkatkan pelayanan untuk pasien pasien penyakit jantung koroner di Kawasan Timur Indonesia, khususnya masyarakat di Makassar.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar