SULSELSATU.com, GOWA – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjadi narasumber pada Seminar Kepemimpinan Nasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Seminar yang dihadiri ribuan mahasiswa dari berbagai jurusan diadakan oleh Dewan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.
Danny Pomanto sapaan akrab Wali Kota Makassar berbicara tentang transformasi kepemimpinan dalam menopang pembangunan berkelanjutan di era 5.0.
Baca Juga : Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
Kata Danny, semua orang memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin, paling tidak jadi pemimpin untuk dirinya sendiri.
“Sesungguhnya diri kita ialah pemimpin atas diri sendiri. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Makanya memimpin harus dimulai dari diri sendiri dulu,” kata Danny Pomanto di hadapan ribuan mahasiswa, selasa, (24/10/2023).
Danny Pomanto menjelaskan, untuk bisa menjawab, seorang pemimpin harus mempunyai pertanyaan. Sehingga kemampuan pertama yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah mendengar.
Baca Juga : Danny Pomanto Bakal Sidak Seluruh Lurah, RT/RW, Tegaskan Netralitas di Pemilu
Selain itu, para mahasiswa atau pemuda harus memiliki kemampuan adaptif leadership atau kepemimpinan yang adaptif untuk menggapai masa depan. Apalagi di tengah transformasi teknologi yang ada.
“Dahulu yang kuat yang menang tetapi sekarang mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat dialah pemimpin masa depan. Makanya adaptif leadership sangat dibutuhkan,” ucap Danny Pomanto.
Selanjutnya, kemampuan daya tahan atau resiliensi menghadapi kesulitan, mampu memberikan solusi sehingga merekalah orang yang unggul.
Baca Juga : Hari Pertama Aktif Jadi Wali Kota Pascacuti, Danny Gelar Salat Subuh Berjamaah: Jaga Kota, Jaga Demokrasi
Dia juga menekankan bahwa kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Dunia mengahadapi empat bencana global yakni bencana populasi, perubahan iklim, pandemi dan perang Rusia-Ukraina.
Bencana populasi dapat pula menyebabkan terjadinya krisis pangan. Olehnya dirinya membuat program Gerakan Terus Menanam terutama di Lorong Wisata sehingga masyarakat punya daya tahan terhadap pangan.
Baca Juga : Sederet Program Unggulan Appi-Aliyah Pukau Debat Perdana Pilwali Makassar
“Itulah mengapa saya mengajak untuk menanam pangan di lorong agar Makassar bisa survive di masa depan. Tetapi semoga bencana pangan ini semoga tidak terjadi,” ungkap Danny Pomanto.
Pun para mahasiswa harus punya visi jauh ke depan, menembus ruang dan waktu.
Seperti program prioritas Pemkot Makassar yang awalnya Lorong Garden terus dikembangkan hingga kini menjadi Lorong Wisata (Longwis).
Baca Juga : Tingkatkan Kesejahteraan Pedagang, Danny Pomanto Blusukan ke Pasar Sentral Enrekang
Termasuk program Makassar Metaverse dengan kendaraan listriknya, Co’mo juga merupakan pemikiran visioner.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar