SULSELSATU.com, MAKASSAR – Peneliti dari University of Texas (UT) melakukan uji coba Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi gempa tujuh hari sebelum kejadian.
Uji coba tersebut telah dilakukan selama tujuh bulan di China. Hasilnya AI mendeteksi 70 persen gempa yang terjadi seminggu sebelumnya.
Hasil penelitian ini merupakan capaian besar yang dapat membantu meminimalisir kerugian ekonomi serta korban jiwa yang disebabkan gempa bumi.
Masyaraakat akan dapat meningkatkan kesiagaan gempa yang signifikan di seluruh dunia.
Profesor Biro Geologi Ekonomi UT Serget Fomel mengatakan, apa yang telah dicapai menunjukkan yang kita anggap mustahil ternyata dapat dipecahkan.
“Kami belum bisa membuat prediksi dimana pun di dunia, tetapi apa yang kami capai menunjukkan yang dianggap sebagai masalah mustahil pada prinsipnya dapat dipecahkan,” ucap Sergey dilansir dari Molanews, Jumat (27/10/2023).
Baca Juga : Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital
AI ini dilatih untuk mendeteksi perubahan statistik dalam data seismik real time yang dipasangkan dengan gempa sebelumnya.
Setelah dilatih, AI memberikan ramalan dengan mendengarkan tanda gempa bumi yang akan terjadi berdasarkan pengetahuan tim tentang gempa bumi, kemudian diintegrasikan berdasarkan database seismik selama lima tahun.
Hasilnya AI ini berhasil memprediksi 14 gempa bumi dengan jarak sekitar 200 mil, perkiraan kekuatan yang di hitung hampir sama persis dengan apa yang terjadi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar