Logo Sulselsatu

Benteng Ekonomi, Pelindo Regional 4 Catat Pertumbuhan Ekspor yang Positif

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Selasa, 31 Oktober 2023 16:18

Pelindo Regional 4 catat pertumbuhan ekspor yang positif. Foto: Istimewa
Pelindo Regional 4 catat pertumbuhan ekspor yang positif. Foto: Istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) mencatat kinerja ekspor dengan pertumbuhan yang cukup positif pasca 2 tahun merger sejak 1 Oktober 2021 lalu.

Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis mengatakan, pasca merger Pelindo melakukan berbagai upaya peningkatan kinerja, di antaranya melalui transformasi pelayanan yang serba digitalisasi.

Menurut Enriany, perubahan layanan khususnya operasional yang dilakukan pihaknya membawa dampak yang cukup positif dan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Juga : Rp98,65 Miliar Transaksi Ekspor UMKM Disepakati Selama AMBF x SSIF 2024

Diketahui, akhir 2019 hingga awal 2022 lalu merupakan masa-masa sulit bagi dunia, termasuk Indonesia dan Sulawesi Selatan pada khususnya. Badai pandemi Covid-19 membuat perekonomian masyarakat di hampir seluruh belahan dunia mengalami kondisi yang lemah.

“Beruntung badai pandemi berlalu dan Pelindo merger dengan membawa cukup banyak perubahan yang berujung pada peningkatan ekonomi daerah,” kata Regional Head 4.

Sebagai BUMN yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan, Pelindo berusaha menjadi benteng ekonomi di masa pandemi dan lokomotif kemajuan di masa pemulihan ekonomi utamanya di wilayah Sulsel dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada umumnya.

Baca Juga : Suplai Barang ke IKN Picu Peningkatan Kinerja Pelindo Regional 4

Data yang ada menyebutkan bahwa sampai dengan triwulan III tahun ini, realisasi arus ekspor peti kemas Pelindo Regional 4 secara konsolidasi berada di angka 14.236 TEUs (Twenty-Foot Equivalent Unit, yaitu satuan kapasitas kargo). Sedangkan arus ekspor di TPK (Terminal Peti Kemas) Makassar saja mencapai 12.620 TEUs.

“Sementara itu arus ekspor non peti kemas Pelindo Regional 4 secara konsolidasi hingga triwulan III 2023 mencapai 491.557 ton per meter kubik. Khusus Pelabuhan Makassar yang merupakan pelabuhan terbesar dan menjadi hub di Indonesia Timur, arus ekspor non peti kemas mencapai 85.445 ton per meter kubik,” terang Enriany.

Dia menuturkan bahwa angka-angka ekspor tersebut mengalami lompatan yang cukup signifikan jika dibandingkan sebelum Pelindo merger dan saat badai pandemi Covid-19 menerjang.

Baca Juga : Pelindo Resmi Peletakan Batu Pertama Pembangunan dan Revitalisasi Air Bersih di Makawidey Bitung

Enriany menyebutkan, di 2021 lalu jumlah ekspor peti kemas Pelindo Regional 4 berada di angka 17.277 TEUs dan pada 2022 menyentuh nominal 20.353 TEUs.

“Meskipun saat itu situasi perekonimian kita masih dibayang-bayangi badai Covid-19, namun Alhamdulillah ada trend pertumbuhan sebesar 117,80 persen,” sebutnya.

Dari sisi kinerja ekspor non peti kemas, Pelindo Regional 4 juga mencatat trend pertumbuhan yang cukup baik, yakni sebesar 108,71 persen. Di mana pada 2021 lalu BUMN kepelabuhanan ini mencatat jumlah ekspor non peti kemas di angka 614.272 ton per meter kubik. Setahun kemudian, raihan angka tersebut berubah menjadi 667.750 ton per meter kubik.

Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen

Ekspor Sulsel

Upaya Pelindo Regional 4 dalam menjaga pertumbuhan ekspor tentu tak lepas dari dukungan pemerintah daerah. Meskipun Sulsel juga tak luput dari terpaan badai pandemi, namun pemerintah daerah terus berupaya menggalakkan pengiriman berbagai komoditas ke luar negeri.

Teranyar pada Selasa (17 Oktober 2023), Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, melepas ekspor sejumlah komoditas unggulan Sulsel dengan nilai ekspor mencapai Rp1,64 triliun yang dilakukan di TPK New Makassar Terminal 1 atau yang sebelumnya adalah Terminal Petikemas Makassar (TPM).

Baca Juga : Dukung Program Sosial dan Pembangunan Daerah, Pelindo Regional 4 Raih Initiative Award 2024

Produk unggulan sebanyak 37 komoditas dari 81 eksportir tersebut diekspor ke 29 negara tujuan, terutama ke Shanghai, China, melalui direct call atau ekspor langsung tanpa melalui Pelabuhan Surabaya.

Bahtiar mengatakan bahwa pihaknya akan selalu mendorong, selain menambah volume ekspor juga dengan mengubah jalur pengiriman barang langsung dari Makassar agar biaya pengiriman yang dikeluarkan eksportir tidak tinggi.

“Makassar adalah pusat perdagangan Indonesia bagian timur. Oleh sebab itu kita harus mendukung hal tersebut, salah satunya melalui ekspor langsung,” kata dia.

Bahtiar juga mengatakan, pihaknya mendukung semua inovasi dan kreativitas yang sudah diupayakan Pelindo sejauh ini. “Karena kalau pelabuhan ingin maju, memang harus ada inovasi-inovasi baru,” ucapnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...