SULSELSATU.com, GOWA – Tumpahan semen yang terjadi di sepanjang Jalan H. M. Yasin Limpo di depan Kampus II UIN Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa menjadi perhatian serius bagi mahasiswa dan warga sekitar.
Nanda, salah seorang mahasiswa UIN Alauddin Makassar, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini.
“Sangat mengkhawatirkan banyak orang karena sering mengalami kecelakaan dan pengguna jalan juga sangat terganggu,” ungkapnya.
Baca Juga : UIN Alauddin Makassar Gelar Penyusunan Pedoman Kampus Peradaban
Tumpahan semen yang membeku di jalur ini telah menyebabkan kerikil dan debu menyebar yang dapat mengancam keselamatan pengendara.
Beberapa kecelakaan juga tercatat terjadi akibat kondisi jalan yang tidak aman.
Pabrik semen yang berlokasi berdekatan dengan kampus dan pemukiman warga setempat telah menjadi sorotan utama.
Baca Juga : KPID Sulsel Resmi Luncurkan Aplikasi Pengaduan Penyiaran
Operasional pabrik semen yang tidak sesuai dengan standar lingkungan dituduh menjadi sumber dari tumpahan semen dan polusi di sekitar kawasan tersebut.
Dampak polusi ini bahkan dirasakan hingga jarak 2 kilometer dari pabrik. Kendaraan pengangkut semen dan batu seringkali menyisahkan tumpahan di jalan, yang membahayakan pengguna jalan.
Terkait dengan situasi ini, belum ada tindakan yang diambil oleh pemerintah setempat maupun pihak kampus.
Baca Juga : Hipmi PT UIN Alaluddin Makassar Edukasi Peserta Manfaatkan Hard Skill Agar Bersaing di Dunia Kerja
Mahasiswa dan warga setempat merasa bahwabpabrik semen harus memikirkan tanggung jawab sosialnya dan bahwa regulasi ketat harus segera diterapkan untuk mencegah situasi serupa di masa depan.
Nanda menyoroti pentingnya kesadaran akan lingkungan dan keselamatan jalan sehubungan dengan operasi industri yang ada di sekitar komunitas mereka.
Nanda mengharapkan agar pihak berwenang segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari tumpahan semen dan polusi industri di kawasan tersebut, demi keamanan dan kesejahteraan warga setempat serta pengguna jalan.
Citizen Reporter: Nur Ilmi Wahyuni
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar