SULSELSATU.com, MAKASSAR – Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia.
Program ini sedang digalakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pelaksanaan ketiga kalinya ini mengangkat tema ‘Kebangkitan Ekonomi Dari Desa untuk Indonesia Bangkit’.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing global, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
Melalui program Anugerah desa wisata Indonesia 2023 ini juga diharapkan bisa menjadi daya Tarik pariwisata Indonesia, sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa tersebut sekaligus mengarahkan kolaborasi antar akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media untuk kemajuan desa wisata.
Tujuan program ini, agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa yang kemudian akan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Dengan program ini, dapat mendorong terciptanya lapangan kerja dengan community base tourism yang dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi desa. Selain itu program ini dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta) yang merupakan website resmi yang dikembangkan oleh Kemenparekraf.
Pada 2021 dengan 1.831 peserta, meningkat tajam menjadi 3.419 desa wisata di 2022. Selanjutnya, pada 2023 ini menjadi 4. 573 desa wisata terjaring dari Sabang sampai Merauke.
“Semangat ADWI 2023 ini mengedepankan Desa Wisata Berkelas Dunia Untuk menggaungkan Indonesia lebih luas lagi melalui pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelas Sandiaga Uno dalam keterangan resmi.
Menparekraf Sandiaga Uno menilai, dengan terus berkolaborasi dan berupaya meningkatkan inovasi dari desa wisata, Indonesia bisa membuka lapangan kerja yang luas.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Tingkatkan Ekonomi dan Pemberdayaan Sosial Desa Pelosok Kabupaten Donggala
“Saya pastikan 4,4 juta lapangan kerja dapat tercipta sampai tahun 2024. Dan akhirnya dari Desalah bisa membangun indonesia,” kutip pernyataan penuh semangat Sandiaga Uno.
Antusiasme ribuan desa wisata tersebut diharapkan mempermudah pengembangan desa wisata di Indonesia kedepannya.
Adapun kategori penilaian ADWI tahun 2023 meliputi sebagai berikut:
1. Daya Tarik Pengunjung (Alam dan Buatan serta Seni dan Budaya)
2. Homestay & Toilet
3. Suvenir (Kuliner, Fesyen dan Kriya)
4. Digital dan Kreatif
5. Kelembagaan Desa & CHSE
Baca Juga : Total Aset Perbankan di Sulsel Capai Rp198,95 Triliun, Tumbuh 7,78 Persen dari Tahun Sebelumnya
Kategori penilaian yang diusung diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan serta berstandar internasional.
Potensi Desa Wisata Balla Barakaka Ri Galesong, Sulsel
Balla Barakkaka ri Galesong merupakan destinasi wisata berbasis budaya dan kuliner yang berdiri Balla Lompoa sebagai simbol kerajaan Galesong. Tipologo wilayah desa Galesong Kota terdiri dari daerah pesisir pantai dan daratan.
Baca Juga : OJK Catat Kinerja Perbankan Sulampua Meningkat di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia
Sebagai destinasi wisata yang berbasis budaya dan kuliner, di desa ini berbagai penampilan budaya bisa ditemukan seperti aneka tarian tradisional, aneka tradisi sastra lisan.
Selain itu, di Galesong kota juga bisa ditemukan berbagai kuliner lokal. Potensi budaya dan kuliner semakin sempurna dengan adanya pemandangan wisata alam seperti bentangan sungai, persawahan dan pantai.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke desa ini, bisa memanjakan rasa dengan kehadiran UMKM rumah makan ikan khas Galesong, kuliner ini bisa menjadi magnet yang tak terlupakan bagi para wisatawan.
Untuk menjangkau desa wisata Balla Barakaka ri Galesong, wisatawan bisa dari bandara Soekarno Hatta Cingkareng dan mendarat di bandara Sultan Hasanuddin dengan jarak tempuh dua jam tiga puluh menit kemudian dari bandara menggunakan travel, taxi ke desa Balla Barakaka ri Galesong menempuh waktu satu jam dua puluh menit.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar