SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kolaborasi investasi disebut menjadi salah satu sektor kunci yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di wilayah SULSEL.
Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan Since Erna Lamba mengungkapkan, kolaborasi dari berbagai pihak menjadi kunci utama dalam merealisasikan potensi investasi.
Mulai dari arah kebijakan yang mempermudah perizinan usaha hingga peran pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan ekonomi, semua pihak perlu berperan aktif.
Baca Juga : Masyarakat Sulsel Semakin Melek Investasi, Jumlah SID Naik 29,62 Persen Posisi September 2024
“Karena memang kebijakan hilirisasi idealnya dilakukan dengan komitmen bersama dengan membenahi hal-hal dasar, jadi bagaimana kita membagi tugas dan kewenangan,” ucap Since saat menghadiri Media Meet Up Hilirisasi dan Keberlanjutan Ekonomi Sulsel di Hotel Mercure Makassar, Senin (20/11/2023).
Potensi besar Sulsel sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI) terletak pada sektor sumber daya alam, seperti kelautan, perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan pertambangan.
Namun, potensi ini belum sepenuhnya dioptimalkan untuk memberikan dampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga : AMBF x SSIF 2024 Hadirkan 30 Exhibitor dengan Target Total Transaksi Rp9,5 Triliun
“Sektor ini yang masih dianggap perlu dikembangkan. Apalagi sektor ini punya peluang besar yang mendorong aktivitas investasi masuk ke Sulsel,” jelas Since.
Namun, tantangan infrastruktur juga menjadi fokus utama. Kondisi infrastruktur jalan yang belum mencapai target di atas 70 persen serta ketersediaan listrik menjadi hambatan dalam menarik investasi.
“Akhir-akhir ini di Sulsel sering terjadi pemadaman listrik karena kurangnya air akibat dampak El Nino. Ini juga yang harus kita carikan solusinya secara bersama. Intinya kolaborasi menjadi solusi yang tepat dalam meningkatkan efektivitas investasi di Sulsel maupun di kabupaten dan kota yang ada,” tegas Since.
Baca Juga : BRI Hadirkan Kemudahan Investasi Sukuk Tabungan ST013 Melalui BRImo
Di tempat yang sama, Senior Manager PT PLN UID Sulselrabar Darmadi mengeklaim jika pemadaman listrik yang terjadi, tak berdampak besar pada aktivitas investasi. Kondisi ini dinilai masih cukup kooperatif dan koordinatif.
“Kami melihat masih berjalan seperti biasanya. Intinya yang kami bangun saat ini dengan investor adalah memaksimalkan komunikasi dan koordinasi,” jelas Darmadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Sulsel Abdul Hadi mengungkapkan, provinsi Sulsel mencatat peningkatan signifikan dalam realisasi investasi.
Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
Pada triwulan III 2023, investasi mencapai Rp5,417 triliun, naik 25 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sektor-sektor seperti industri logam dasar, transportasi, perdagangan, pertambangan, dan perumahan menjadi pendorong utama pertumbuhan investasi.
“Dimana pada sektor penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp1,401 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp4,016 triliun,” kata Abdul Hadi.
Realisasi investasi tersebut juga terpencar di berbagai wilayah Sulsel, dengan Kota Makassar menjadi yang tertinggi diikuti oleh beberapa kabupaten lainnya.
Baca Juga : PT Vale dan GEM Kolaborasi Strategis Investasi Produksi Nikel Net-Zero, Disaksikan Presiden Prabowo Subianto
Dengan fokus pada kolaborasi antarpihak, perbaikan infrastruktur, dan pemanfaatan potensi sektor ekonomi yang ada, Sulsel menunjukkan potensi besar untuk terus menjadi magnet bagi investasi serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi regionalnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar