SULSELSATU.com, MAKASSAR – Forum Multi Sektor Eliminasi Tuberkulosis (FMSE-TB) Kota Makassar mencatat sebanyak 5400 warga Makassar mengidap penyakit tuberkulosis (TB).
Pj Program TB Makassar Sherly Natar mengungkapkan, masih dilakukan upaya untuk melakulan sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya penyakit TB.
“Saat ini kami masih berupaya untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat agar paham apa itu TB,” ungkap Sherly pada sosialisasi penulisan berita/artikel terkait isu TB, Kamis (23/11/2023).
Baca Juga : Makassar Talent Expo 2024 Hadirkan Semangat Bangkit dari Timur Memberdayakan Bangsa
Di Kota Makassar, dari 14 ribu masyarakat, tercatat 5400 orang yang mengidap penyakit TB. Angka ini terhitung dari Januari hingga Oktober
Selama ini kata Sherly, masyarakat masih kurang paham tentang penyakit menular ini. Mereka berlasan masih kurangnya sosialisasi yang diberikan terhadap mereka.
“Kami melibatkan RT dan RW untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” ucap Sherly.
Baca Juga : Bakar Semangat Pendukung MULIA, Aliyah Mustika Sebut Kedaulatan Milik Rakyat
Sosialisasi yang dilakukan FMSE-TB guna memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat Kota Makassar untuk bisa mencegah penyebaran penyakit ini.
Sementara itu, Tim FMS bidang Komunitas dari Yayasan KNCV Indonesia dr Fenni mengungkapkan, angka 5400 itu masih sedikit. Akan terus dilakukan pencarian masyarakat yang mengidap TB.
“Kita maunya itu ketemunya 14 ribu bukan cuman 5 ribu, karena kalau cuman 5 ribu kita masih fenomena gunung es,” ungkap Fenni.
Baca Juga : PDAM Makassar Tingkatkan Kualitas Karyawan Lewat Pelatihan Internal
Pasalnya semakin banyak yang ditemukan, maka akan semakin banyak yang bisa terobati sampai sembuh dan penularannya bisa semakin menurun.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa tidak perlu takut untuk mengobati penyakit TB karena pengobatan dan pemeriksaan untuk penyakit ini gratis.
“Jika ada gejala TB yang dirasakan maka langsung segera periksa karena pengobatan dan pemeriksaannya itu bisa secara gratis disemua Rumah Sakit Negerti maupun swasta,” beber Fenni.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar