Penulis : Muh.Reza Hidayat Ruslan
Mahasiswa Prodi S2 Ilmu Administrasi Publik, Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Kota Makassar merupakan salah satu kota besar di indonesia yang memiliki keunikan wilayah. Sejarah juga mencatat bahwa kota makassar pada masa lampau merupakan salah satu bandar terbesar laut terbesar di indonesia hingga mancanegara. Letak strategis di selat makassar dan ramainya perdagangan rempah-rempah menjadi faktor berkembangnya kota ini.
Wilayah kota Makassar saat ini sudah berkembang sangat pesat, memiliki lingkungan-lingkungan yang masih terlindungi. Kota ini dianugerahi kekayaan alam pantai yang unik,hasil laut yang melimpah, daerah aliran sungai yang unik serta keunikan karakteristik budaya masyarakat. Faktor-faktor itulah yang menjadikan kota makassar semakin berkembang pesat dari dulu hingga sekarang.
Salah satu keunikan wilayah kota Makassar adalah keberadaan Delta Lakkang atau di sebut juga Pulau Lakkang, kawasan Lakkang berada di tengah kemajuan kota Makassar dengan kondisi alam yang masih alami.
Kawasan Lakkang diapit oleh dua sungai Tallo dan Tello. Lakkang adalah daratan yang terbentuk dari proses sedimentasi dari kedua sungai tersebut yang luasnya 3,82 km2 dengan potensi ekosistem yang masih terjaga keasliannya dimanfaatkan sebagai lahan budidaya perikanan air tawar.
Kawasan Lakkang juga dikelilingi oleh sebaran vegetasi nipah dan mangrove yang masih alami. Kawasan Lakkang ini terletak di wilayah kelurahan Lakkang dan Pampang. Kawasan ini termasuk kawasan yang strategis lindung yang memberi perlindungan daerah dibawahnya untuk kawasan resapan air.
Daerah Lakkang merupakan aset besar Kota Makassar yang sangat perlu di jaga dan dipelihara. Selain dari besarnya potensi kawasan Lakkang terdapat permasalahan yang timbul disekitarnya. Permasalahan tersebut adalah pencemaran air sungai oleh buangan limbah dari kawasan indrustri disekitarnya. Buangan limbah tersebut telah memberi dampak terhadap rusaknya ekosistem sungai dengan demikian, kawasan Lakkang memerlukan upaya penanganan jangka pendek hingga jangka panjang dengan mengatasi permasalahan buangan limbah yang dapat merusak ekosistem sekitar.
Menurut ahli filsafat yakni Karl Jaspers mendefinisikan eksistensi sebagai sebuah pemikiran manusia dengan memanfaatkan seluruh pengetahuan objektifnya. Eksistensi yang dimiliki seseorang dapat dibuktikan dengan cara berfikir dan tindakan. Pada dasarnya semua orang dapat mengerti dan sadar akan setiap orang mempunyai keunikan berbeda satu dengan lainnya.
Salah satu konsep yang dapat dibangun dalam mencapai keseimbangan di wilayah Lakkang dan sungai Tallo adalah konsep ekominawisata.
Ekominawisata adalah kegiatan wisata perikanan dimana wisata perikanan ini dirancang memiliki multi fungsi selain fungsi utama sebagai tempat berwisata namun juga di gabungkan dengan pusat riset perikanan,dilengkapi dengan pusat riset penelitian, dilengkapi dengan alat penelitian secara khusus di bidang budidaya ikan.
Alasan diangkatnya konsep ini adalah bahwa sebuah kegiatan wisata dapat diselaraskan tiga aspek penting pembangun secara terpadu dan berkelanjutan, yaitu aspek ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.
Dalam kegiatan wisata, lestarinya sosial budaya dan lingkungan akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Atau sebaliknya, jika ingin meningkatkan perekonomian maka harus melestarikan budaya dan lingkungan setempat. Jika budaya dan lingkungan rusak maka daya tarik wisata yang menjadi komponen inti dari wisata itu sendiri akan rusak.
Selain dari meningkatnya dari tiga aspek tersebut kegiatan pariwisata juga akan merangsan peningkatan sarana dan prasaran paa kawasan di wilayah tersebut yang belum memadai sebagai aksesibilitas dan fasilitas sosial dan umum lainnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar