SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel (BI Sulsel) memperoyeksikan kebutuhan uang tunai periode Natal dan tahun baru 2024 mencapai Rp3,2 triliun.
Kebutuhan uang tunai tahun ini meningkat hingga 7 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp2,99 triliun.
Kepala BI Sulsel Causa Iman Karana menjelaskan, bersama dengan perbankan, BI Sulsel terus menjaga sinergi untuk menajag ketersediaan uang tunai di ATM.
Baca Juga : Lima Poin Strategis Kerja Sama BI dan OJK Meningkatkan Ketahanan Sektor Keuangan
“Selain itu, perbankan juga telah menyediakan layanan penukaran uang sehingga masyarakat bisa memperolah uang pecahan yang diinginkan,” jelas Cik sapaan akrabnya saat taklimat media 2023, Senin (11/12/2023).
Selanjutnya, BI Sulsel bersama dengan perbankan juga menjaga ketersediaan uang tunai di kas titipan pada empat wilayah. Ada di Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone, Kota Palopo, dan Kota Parepare.
BI Sulsel juga mengumumkan penarikan untuk tiga emisi uang koin. Uang koin tersebut adalah pecahan seribu tahun emisi 1993, uang koin Rp500 emisi 1991 dan tahun emisi 1997.
Baca Juga : BI Sulsel Hadirkan Program Edukatif Dorong Ekonomi Syariah
Deputi Kepala Perwakilan KPwBI Sulsel Rudy B Wijanarko yang turut hadir menambahkan, pencabutan uang emisi ini berlaku hingga 10 tahun setelah diumumkan.
“Masyarakat yang memiliki uang emisi ini, masih bisa digunakan hingga 2033 mendatang. Masa pencabutan berlaku selama 10 tahun hingga benar-benar tidak berlaku lagi,” kata Rudy.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar