Suhu Politik di Luwu Utara Mulai Tak Sehat, Baliho Caleg NasDem Putri Dakka Dirusak
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Suhu politik di Kabupaten Luwu Utara mulai tak sehat, baliho salah satu Caleg DPR RI Dapil Sulsel 3 dari Partai NasDem Putri Dakka dirusak oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Putri Dakka dalam unggahan di media sosialnya sangat menyayangkan atas kejadian tersebut.
“#Save Luwu Utara. Gambar dipasang untuk dipandang, namun ada menebang baliho mungkin dikira pohon tinggi,” ujar Putri Dakka dikutip, Kamis (21/12/2023)
“Terimakasih karena sudah resah melihat gambar. Terimakasih dengan menyobek dan menebang batang baliho sudah bahagia.
Putri tak menyebut secara gamblang siapa yang merusak balihonya tersebut, pemilik nomor urut 7 itu meyakini hanya orang egois yang melakukan.
“Ini bukan tentang gambar, namun tentang manusia yang rela berbuat demi kepentingan pribadinya yang takut akan perintah manusia dan menyepelehkan dosa demi ego dan sebuah kedudukan sementara,” ungkap Caleg andalan Partai NasDem ini.
“Lebih baik kita berdiri dikaki sendiri dengan menyerahkan garis tangan pada nasib dan rejeki untuk sebuah kedudukan hanya kepada Allah, dari pada mengotori hati dan tangan untuk sebuah kepentingan taat pada perintah penguasa yang hidup berdiri dengan kekuasaan memerintah melemahkan harga diri untuk kedudukan,” sambung ibu tiga anak tersebut.
Ketua DPD NasDem Luwu Utara ini memastikan pihaknya akan menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dalam berkontestasi.
“Putri Dakka Ayam Betina dari Luwu Raya, menjunjung nilai-nilai harga diri menyerahkan sebuah perjalanan kehidupan pada sang pencipta, dari pada tunduk pada manusia yang mempertahankan kepentingan diri,” tutur pemilik tagline Agenda Kebaikan.
“Kasian gambar dirusak karena takut pada manusia, baliho berdiri di desanya hingga harus tunduk, melupakan generasi pelanjutnya akan bernasib sama seperti dirinya jika hanya berdiam dalam ketakutan. Lupa yah kalau rejeki dan derajat didunia sebuah garis tangan yang Allah sudah tentukan, bukan garis dekkeng,” lanjut Owner Hekka Indonesia itu.
Putri menyampaikan hakekat seorang pemimpin adalah mengayomi semua kalangan tanpa memandang perbedaan, dalam kontestasi politik hal biasa sebuah pertarungan.
“Karena kedudukan dan rejeki bisa jadi musibah, Ketika kita melupakan. Ketika kita menjadi pemimpin yang benar, bijak adil maka pahala. Bgitupun sebaliknya ketika kita semena mena, banyak berbohong dan tidak adil maka musibah bagi diri,” jelas Putri.
“Untuk apa sebuah kedudukan sementara kalau hanya mengumpulkan dosa untuk sebuah kehidupan abadi akhirat,” tutup Putri Dakka.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News