SULSELSATU.com, MAKASSAR – Hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Survei Pusat Polling (Puspoll), elektabilitas PDIP menunjukkan tren kenaikan yang signifikan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada periode Desember 2023, PDIP unggul di peringkat teratas dengan 21,1 persen.
Sedangkan, Partai Gerindra menempati urutan kedua dengan angka 17,3 persen, dan disusul Partai Golkar sebesar 10,8 persen.
Baca Juga : PDI Perjuangan Siapkan Juru Kampanye di 24 Kabupaten dan Kota se-Sulsel
Menurut survei ini, PDIP masih meraih dukungan yang lebih tinggi dari responden. Hal ini dianggap mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap partai besutan Megawati Soekarnoputri.
Wakil Ketua PDIP Sulsel, Iqbal Arifin merespons hasil survei tersebut dengan mengatakan bahwa memang begitu adanya. Ia menjelaskan bahwa kenaikan elektabilitas PDIP dapat diatributkan kepada berbagai faktor, termasuk kebijakan partai.
Baca Juga : PDIP Sulsel Gelar Pendidikan Politik Kader, Fokus Penguatan Ideologi
Lalu, kinerja pemimpin partai, dan respon positif terhadap inisiatif politik yang diambil oleh PDIP.
“Kalau lembaga survei Lembaga Suspoll merilis begitu, kalau kami di PDIP memang begitu adanya. Seandainya kita sepakat bahwa metode survei itu sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik, survei apapun itu, bagi orang yang yakin bahwa memang itu survei yang real, ya silahkan aja,” kata Iqbal Arifin di Makassar, Kamis (4/1/2023).
Dengan adanya peningkatan elektabilitas ini, PDIP tampaknya berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu kekuatan utama dalam peta politik Indonesia.
Baca Juga : Pengamat Politik Sebut Kader PDIP Kesulitan Menang di Pilgub Sulsel
Meskipun tantangan politik selalu ada, survei ini memberikan gambaran positif bagi PDIP dalam menghadapi perhelatan politik mendatang.
Olehnya, Iqbal Arifin berharap bahwa tinggal beberapa hari ke depan masa persiapan pencoblosan, semoga saja di masa-masa itu penetrasi partai akan jalan, khususnya PDIP.
Menurutnya, hasil beberapa lembaga survei yang mengumumkan elektabilitas PDIP tertinggi, itu memang benar adanya.
Baca Juga : PDIP Sulsel Gelar Rakerdasus Racik Strategi Pemenangan Pilkada 2024
Calon legislatif DPRD Sulsel Dapil Sinjai-Bulukumba ini menuturkan, untuk menuju pemilu ke depan, setiap partai tentu massif kerja-kerjanya.
“Dan memang PDIP kerja-kerja nyata, semakin massif secara internal maupun bagaimana ini menjadi satu yang sama untuk pilpres,” ungkapnya.
Dan Iqbal Arifin berharap, ada survei yang muncul beberapa hari ke depan, di mana PDIP masih kukuh dipuncak klasemen.
Baca Juga : Megawati Siapkan Danny Lawan Adik Mentan di Pilgub Sulsel
“Kita berharap beberapa hari ke depan kita sejalan dengan survei untuk Ganjar-Mahfud MD,” tandasnya.
Sebelumnya, berdasarkan survei Puspoll, PDIP tetap memimpin di peringkat pertama dalam elektabilitas parpol. Diikuti oleh Partai Gerindra dan Golkar.
“Dalam elektabilitas partai papan atas, PDIP, Gerindra, dan Golkar masih mendominasi. Sedangkan di papan tengah, terdapat PKB, PKS, dan Nasdem,” ungkap Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia, Muslimin Tanja, dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (2/1/2024).
Survei tersebut juga memprediksi sembilan parpol akan melewati ambang batas parlemen dengan perolehan suara minimal 4 persen.
Pengumpulan data dilakukan mulai 11-18 Desember 2024 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Survei ini melibatkan 1.220 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Metode pengambilan sampel menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error sekitar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden yang berpartisipasi memiliki usia minimum 17 tahun atau telah memenuhi syarat sebagai pemilih.
Berikut adalah hasil elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024 berdasarkan survei Puspoll:
• PDIP: 21,1 persen
• Gerindra: 17,3 persen
• Golkar: 10,8 persen
• PKB: 7,6 persen
• PKS: 7,2 persen
• Nasdem: 6,6 persen
• Demokrat: 4,2 persen
• PAN: 4,2 persen
• PPP: 4,1 persen
• Perindo: 2,4 persen
• PSI: 1,8 persen
• PBB: 0,6 persen
• Hanura: 0,4 persen
• Ummat: 0,2 persen
• PKN: 0,2 persen
• Gelora: 0,1 persen
• Buruh: 0,1 persen
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar