SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ilmuwan pangan yang berbasis di Australia Wide Open Agriculture (WOA) telah mengembangkan metode mengekstraksi protein dan membuat kacang lupin lebih cocok untuk alternatif daging nabati dan pengganti susu.
Kacang lupin merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang berasal dari Australia. Kacang lupin biasa digunakan dalam pembuatan tepung dan dibuat menjadi beberapa olahan seperti mie dan kue.
Pendiri WOA Ben Cole mengatakan, saatnya untuk mengonsumsi lupin karena teknologi telah ada dari proyek penelitian selama 30 tahun. Waktu panjang untuk benar-benar mengidentifikasi kemampuan mengungkap protein lupin.
“Mengapa sekarang saatnya untuk mengonsumsi lupin karena teknologi telah ada dari proyek penelitian selama 30 tahun yang benar-benar mengidentifikasi kemampuan mengungkap protein lupin dan membuatnya lebih serbaguna untuk berbagai macam produk makanan,” kata Ben dilansir dari Molanews, Kamis (11/1/2024).
Kadar protein yang berada dalam kandungan kacang lupin sebanding dengan protein yang dimiliki kacang kedelai.
Namun manfaat budidaya lupin terhadap lingkunganlah yang membedakannya dengan kedelai.
Lupin tumbuh subur di berbagai iklim dan tidak memerlukan praktik pertanian terlalu intensif. Tanaman ini cocok ditanam di lahan marginal dengan sedikit air, sehingga mengurangi tekanan pada area pertanian.
Selain itu, lupin juga merupakan tanaman pengikat nitrogen, dan nitrogen meningkatkan kesuburan tanah dengan cara alami sehingga mengurangi kebutuhan akan pupuk sintetis.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar