SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui subholdingnya PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) berupaya berkontribusi mewujudkan green shipping melalui perawatan jasa di bidang marine, peralatan, solusi pengerukan, galangan, dan jasa utilitas yang berfokus pada pengurangan emisi pada transportasi laut.
Green shipping di Indonesia terus berlanjut di lingkup Pelindo. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim Prasetyadi di hadapan khalayak acara Focus Group Discussion on Green Shipping and Energy Efficiency di Jakarta (11/1/2024) lalu.
Prasetyadi menyampaikan, SPJM senantiasa mendukung Pelindo selaku holding dalam berkontribusi merealisasikan green shipping melalui pengelolaan layanan marine, peralatan (equipment), pengerukan (dredging solutions), galangan (shipyard), and layanan-layanan utilitas (utilities services).
Baca Juga : Pelindo Resmi Peletakan Batu Pertama Pembangunan dan Revitalisasi Air Bersih di Makawidey Bitung
Green shipping adalah proses untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas kapal yang lebih rendah. Sedangkan, green ship adalah suatu kapal yang menerapkan sebuah teknologi untuk mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi energi secara bersamaan.
“Pelindo telah melakukan penyiapan dan perencanaan terkait pelabuhan yang berkelanjutan hingga 5 tahun ke depannya. Rencana ini nantinya akan dilakukan secara bersama di lingkup Pelindo Grup,” jelas Prasetyadi.
Langkah lain yang ditempuh oleh Pelindo adalah elektrifikasi atau de-dieselisasi peralatan. Konversi penggunaan bahan bakar berbasis fosil ke sumber energi yang ramah lingkungan terus ditingkatkan.
Baca Juga : PT Vale Indonesia Pakai HVO untuk Operasional Alat Berat
“SPJM akan merealisasikan pelabuhan ramah lingkungan atau kami sebut juga pelabuhan hijau melalui elektrifikasi pada peralatan maupun kapal-kapal yang kita miliki,“ papar Prasetyadi.
Hingga saat ini, elektrifikasi di 125 pelabuhan kelolaan Pelindo telah mencapai 41 banding 59 persen. Jika dilihat dari jumlah alat bongkar muat, sudah 126 alat yang terelektrifikasi. Sisanya, 184 alat masih berbasis diesel.
“Untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil pada saat kapal bersandar, SPJM telah menyediakan shore connection atau onshore power supply di beberapa terminal yang berfungsi sebagai pengisi (penyuplai) daya listrik ke kapal ketika mereka bersandar di dermaga,” ungkap Prasetyadi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar