SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin mengaku perlu bekerja ekstra dalam peratungan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, mengingat di internal partainya tidak ada petahana.
Diketahui, Appi maju sebagai Caleg DPRD Sulsel Partai Golkar Dapil Makassar A meliputi 11 kecamatan, yakni Mariso, Mamajang, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Kecamatan Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Rappocini, dan Kepulauan Sangkarrang.
“Hari ini tidak ada incumbent (Golkar), tentu persaingan begitu ketat, dan menjadi sebuah dinamika tersendiri, maka kita harus kerja ekstra lagi. Kita berharap bahwa bisa mempertahankan satu kursi, syukur-syukur bisa lebih,” kata Appi sapaannya kepada wartawan di Makassar, Senin (22/1/2024).
Baca Juga : Tutup Kampanye, Appi-Aliyah Gelar Zikir dan Doa Bersama Ribuan Pendukung
Pemilik nomor urut 1 ini mengakui bahwa, dirinya sebagai Ketua Golkar Makassar punya tanggung jawab dalam memastikan kerja-kerja mesin partai tetap berjalan dan bisa meraih target yakni 10 kursi DPRD Makassar.
“Calon legislatif DPRD Kota di dalam dapil yang bersinggungan dengan dapil saya, itu sangat enak bisa jalan sama-sama. Artinya kontroling saya terhadap caleg-caleg itu bisa lebih dekat, sehingga agenda-agenda yang kita rencanakan bisa dicapai sama-sama itu untuk khusus dapil yang ada di daerah pemilihan saya. Tetapi di luar Dapil Saya juga tentu mendapat perhatian,” ucapnya.
Soal perbedaan bertarung di Pilwali dan Pileg, Appi menyampaikan sangat jauh perbedaan yang dia rasakan, terutama soal tupoksi dan kewenangan.
Baca Juga : Survei PPI Pilwalkot Makassar 2024: MULIA Sulit Terkejar, SEHATI dan INIMI Saling Salip
“Kalau kita bicara, ini benar benar bersaing ratusan orang. Artinya proses target suara kita tidak bisa kita samakan. Kalau umpamanya kita walikota bisa dapat 200 ribu suara, kemudian kita jadi caleg mau mendapatkan suara yang sama, tidak mungkin,” ucapnya.
“Jadi menurut saya hal-hal seperti itu perolehan suara yang kita bisa taksir di Pileg tidak lebih dari 20 persen. Maksimal 20 persen hasil Pilkada itu bisa kita konversi di pemilihan legislatif dengan begitu banyaknya faktor yang mempengaruhi sehingga suara bisa seperti itu,” lanjut Appi.
Appi juga mengakui, selama proses kampanye Pileg ini, dia kerap mendapat dorongan untuk kembali maju sebagai Calon Wali Kota Makassar yang juga digelar usai Pileg.
Baca Juga : Serangan Hoaks dan Fitnah, Paslon MULIA Tetap Santun Tanggapi Isu Negatif
“Tetapi bagi saya dorongan itu tentu akan jadi pertimbangan, saya saat ini fokus dulu Pileg dan menangkan Golkar di Makassar,” demikian Appi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar