Logo Sulselsatu

Kanker Payudara Hingga Gagal Ginjal Kronis Dominasi Kasus Penyakit Kronis Selama 2023

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Sabtu, 03 Februari 2024 19:01

Ilustrasi asuransi kesehatan. Foto: Istimewa
Ilustrasi asuransi kesehatan. Foto: Istimewa

SULSELSATU.comGenerali Indonesia mencatat klaim penyakit kritis selama 2023 mengalami peningkatan sebesar 32.35 persen dari sisi jumlah kasus. Sementara, sebesar 34.16 persen dari sisi nominal klaim.

Beberapa jenis penyakit kritis dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara, gagal ginjal kronis, sumbatan pembuluh darah jantung dan serangan jantung, serta stroke.

Head of Corporate Communications Windra Krismansyah mengatakan, saat ini, kebanyakan produk asuransi yang beredar di pasaran berfokus pada jumlah penyakit kritis tertentu, sedangkan sesuai dengan fakta, jumlah dari penyakit tersebut terus berubah, bertambah seiring dengan waktu.

Baca Juga : Industri Asuransi Catat Kinerja Positif Awal Tahun, Aset Naik 1,03 Persen Menjadi Rp1.141,7 Triliun

“Saat ini pertanyaannya adalah apakah produk asuransi penyakit kritis yang kita miliki saat ini masih relevan? Bagaimana jika sewaktu-waktu kita terdiagnosis penyakit kritis, tetapi tidak dapat melakukan klaim? Alasannya, karena kategori penyakit tersebut tidak termasuk dalam daftar penyakit yang tercantum dalam polis,” kata Windra dalam sa=iaran pers yang diterima, Sabtu (3/2/2024).

Perubahan pada produk asuransi penyakit kritis harus selaras dengan perkembangan penyakit dan dunia medis, sehingga sesuai dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Jadi, manakah yang saat ini lebih dibutuhkan? Proteksi berdasarkan daftar jenis penyakit kritis yang ada saat ini, atau proteksi penyakit kritis yang lebih fokus kepada intinya, misalnya proteksi terhadap sistem organ.

Baca Juga : Jalani Liburan dengan Tenang, BRI Mudahkan Pembelian Asuransi Lewat Super Apps BRImo

Proteksi terhadap sistem organ ini dapat memberikan perlindungan yang lebih luas atas semua risiko penyakit kritis dari organ tubuh, tanpa mengacu pada daftar penyakit tertentu.

Tentunya, semakin luas dan lengkap proteksi penyakit kritis, akan semakin memberikan ketenangan saat harus menghadapi penyakit tersebut bisa fokus pada penyembuhan, tanpa perlu khawatir terkait biaya.

Penyakit kritis yang paling banyak ditemui pasien antara lain gangguan sindrom metabolik seperti jantung, stroke, diabetes, serta kanker.

Baca Juga : LPS Perkuat Kolaborasi dengan MAPPI dalam Menilai Aset Bank dan Asuransi

Gaya hidup yang tidak sehat dapat berkontribusi terhadap berkembangnya penyakit kritis tertentu, selain faktor genetik. Misalnya lewat kesibukan sehari-hari yang membuat pikiran stres, kurang tidur, tidak memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, hingga terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar12 Mei 2025 13:20
Munafri Ajak PPGT Jadi Agen Perubahan untuk Makassar yang Lebih Maju
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai motor penggerak pembangunan di Maka...
Hukum12 Mei 2025 12:30
Kanwil Kemenkum Sulsel dan Enam Pemda Sepakat Bangun Ekosistem Hukum Berkualitas
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus memperkuat perannya sebagai pembin...
Hukum12 Mei 2025 11:17
Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Pengerahan TNI untuk Kawal Kejaksaan, Desak Panglima Cabut Perintah
SULSELSATU.com, JAKARTA – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menyampaikan keprihatinan dan penolakan keras terhadap surat ...
Ekonomi12 Mei 2025 10:44
Kualitas Layanan Semakin Meningkat, BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi BSEM 2025
SULSELSATU.com, JAKARTA – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam menghadirkan layanan digital yang inovatif, adaptif, dan unggu...