SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 mencatat kinerja yang cemerlang dengan berhasil membukukan pertumbuhan melebihi 100 persen.
Pertumbuhan terjadi di arus jumlah penumpang, kapal, dan barang rerata di atas 100 persen sepanjang 2023.
Perusahaan plat merah yang fokus pada bisnis layanan jasa kepelabuhanan ini selalu berupaya meningkatkan layanan yang ada. Salah satunya melalui standardisasi proses bisnis dan transformasi digitalisasi.
Baca Juga : Bawa 177 Wisatawan, Kapal Pesiar Mewah Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar
“Dari data yang ada, sepanjang 2023 lalu kami berhasil merealisasikan kinerja arus kapal yang bertumbuh sebesar 110,65 persen yaitu sebesar 437.332.884 GT dibandingkan tahun sebelumnya yakni 395.234.436 GT (Gross Tonnage, ukuran yang menunjukkan besarnya volume kapal) pada 2022,” jelas Enriany Muis selaku Regional Head 4 Pelindo.
Enriany juga menambahkan peningkatan juga terdapat pada realisasi arus barang dan arus penumpang. Pertumbuhannya juga melebihi 100 persen selama 2023 lalu.
Pada jumlah arus barang, Pelindo Regional 4 yang membawahi 22 pelabuhan cabang di Kawasan Timur Indonesia ini mencatat pertumbuhan sebesar 137,50 persen yaitu dari 31.363.790 ton/m3 menjadi 43.124.530 ton/m3 untuk realisasi tahun lalu.
Baca Juga : Pelindo Regional 4 Gelar Salat Idulfitri 1446 H di Pelabuhan Makassar, Siap Tampung 2.500 Jamaah
Sedangkan pada arus penumpang kata Enriany, pihaknya juga mencatat pertumbuhan sebesar 115,75 persen.
“Di mana jumlah arus penumpang pada 2022 sebanyak 5.796.957 orang, menjadi 6.709.980 orang direalisasi tahun lalu,” sebut dia.
Transformasi digitalisasi yang dilakukan Pelindo menjadi salah satu alasan mengapa BUMN Kepelabuhanan ini kerap menuai pertumbuhan kinerja di hampir setiap tahun.
Baca Juga : Pelindo Multi Terminal Grup Siap Layani Logistik Nonpetikemas Selama Lebaran 2025
Adalah PHINNISI, TONUS, PITOS-M, dan PITOS-R, 4 (empat) aplikasi yang digunakan Pelindo khususnya di Regional 4 guna mendongkrak pertumbuhan kinerja tersebut. PHINNISI, adalah aplikasi kegiatan pelayanan kapal.
Mulai permohonan, perencanaan, pengoperasian, billing, reporting, integrasi ke Inaportnet. Aplikasi besutan Pelindo ini sudah terpasang di Regional 4 Makassar, Regional 4 Samarinda, Regional 4 Kendari, Regional 4 Pantoloan, Regional 4 Bitung, Regional 4 Ambon, Regional 4 Merauke, dan Regional 4 Sorong.
Lalu TONUS merupakan aplikasi kegiatan terminal peti kemas, mulai permohonan, perencanaan, pengoperasian, dan pelaporan.
Baca Juga : Pelindo Siapkan 3 Titik Posko Mudik Bersama BUMN 2025 di Regional 4
Aplikasi ini telah terpasang di Terminal Petikemas Makassar (TPM), yang kini disebut dengan TPK New Makassar Terminal 1 dan Terminal Petikemas Ambon.
Kemudian PTOS-M, yaitu aplikasi kegiatan pelayanan barang dan peti kemas konvensional, mulai permohonan, perencanaan, pengoperasian, pelaporan, dan telah terpasang di Regional 4 Makassar, Regional 4 Bitung, Regional 4 Balikpapan, Regional 4 Tarakan, Regional 4 Pantoloan, Regional 4 Sorong, Regional 4 Jayapura, serta di Regional 4 Gorontalo.
Adapun PTOS-R adalah implementasi sistem pada layanan kapal Roro dan penumpang yang saat ini telah terpasang di Pelabuhan Makassar, Balikpapan dan Pelabuhan Sorong, dan selanjutnya akan menyusul Pelabuhan Ambon, Nunukan dan Pelabuhan Samarinda.
Baca Juga : Dirut Pelindo Kunjungi Pelabuhan Balikpapan, Berbagai Kebahagiaan dengan Masyarakat Sekitar
Kini lanjut Regional Head 4 Pelindo, semua kegiatan di pelabuhan kelolaan di Regional 4 dapat terpantau setiap saat selama 24/7 atau 24 jam 7 hari dari dalam sebuah ruang kontrol yang terletak di lantai 3 kantor Makassar New Port (MNP) yang kini sebutannya menjadi TPK New Makassar Terminal 2.
“Semuanya sekarang sudah serba digital. Para pemilik kapal maupun barang juga bisa memantau gerak barang dan kapalnya melalui empat aplikasi itu di mana pun dan kapan pun, tanpa harus mendatangi kantor Pelindo,” pungkas Enriany.
Division Head Operasional Pelindo Regional 4 Yusida M. Palesang menambahkan, melalui aplikasi yang digunakan Pelindo khususnya di Regional 4, juga dapat memangkas port stay dan cargo stay.
“Dengan pelayanan yang semakin cepat, imbasnya kian banyak juga kapal yang sandar di pelabuhan-pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4,” imbuh Yusida.
Dampaknya tentu juga dirasakan oleh seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan, Kawasan Timur Indonesia, dan di seluruh Indonesia pada umumnya, melalui distribusi barang yang cepat dan lancar sehingga seluruh kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar