PT Vale Mantapkan Pertumbuhan Masa Depan Tambang Nikel di Bahodopi dan Morowali

PT Vale Mantapkan Pertumbuhan Masa Depan Tambang Nikel di Bahodopi dan Morowali

SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT Vale mencapai kemajuan penting unruk proyek pembangunan tambang nikel untuk proyek di Bahodopi dan Sambalagi (yang dikenal sebagai proyek Morowali), Pomalaa, dan juga Sorowako.

Untuk proyek Morowali, PT Vale telah mendapatkan AMDAL baru untuk area tambang di Bahodopi dan juga kawasan industri Sambalagi. Laju pembebasan lahan untuk area pertambangan telah meningkat pesat sehingga memungkinkan PT Vale mencapai kemajuan dalam pembangunan pertambangan.

CEO PT Vale Febriany Eddy mengatakan, PT Vale kini tengah melanjutkan pembangunan pelabuhan untuk pengangkutan bijih. Demikian pula pekerjaan awal pembangunan pabrik di Sambalagi telah berjalan dengan baik.

“Kami sedang melanjutkan proses kontrak EPC untuk pembangunan pabrik dan
infrastruktur pendukungnya. Untuk proyek Pomalaa, kami terus membuat kemajuan pada pekerjaan konstruksi awal tambang, sambil menyelesaikan proses tender EPC untuk pembangunan tambang di Pomalaa,” jelas Febry sapaan akrabnya.

Pasca penandatanganan perjanjian antara PT Vale, Huayou, dan Ford yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada awal tahun lalu, Ford telah resmi bergabung menjadi pemegang saham PT Kolaka Nickel Indonesia (PT KNI).

PT KNI adalah perusahaan patungan yang didirikan untuk membangun dan mengoperasikan pabrik HPAL di Pomalaa.

Febriany Eddy menyebutkan, program investasi ke tiga dalam agenda pertumbuhan PT Vale adalah Proyek Sorowako. PT Vale telah menandatangani perjanjian kerja sama definitif dengan Huayou untuk pembangunan HPAL di Luwu Timur.

“Saat ini Huayou tengah menyelesaikan semua perizinan yang dibutuhkan. Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi pekerja lokal di sekitar operasi dan aktivitas bisnis kami, termasuk di proyek pertumbuhan kami,” ujar Febri.

Pada 31 Desember 2023, proyek pertumbuhan PT Vale mempekerjakan 98.6 persen pekerja Indonesia dan 67.6 persen pekerja lokal. Secara keseluruhan, PT Vale mempekerjakan 99.9 persen pekerja Indonesia dan 85.6 persen pekerja lokal.

Berdasarkan gener, 10.2 persen di antaranya adalah pekerja perempuan, partisipasi gender tertinggi dalam tenaga kerja PT Vale.

“Kami akan fokus untuk menyelesaikan proyek pertumbuhan kami
sesuai jadwal, dalam anggaran, dan sejalan dengan lingkup yang disetujui. Dengan meningkatnya aktvitas pada proyek, peran operasi Sorowako sebagai tulang punggung Perseroan akan menjadi semakin penting dan terlihat,” kata Febry.

Kata Febriany, PT Vale percaya bahwa ESG adalah bagian integral. PT Vale akan memberikan kinerja ESG yang lebih baik.

“Kami selalu mengingatkan diri kami akan nilai-nilai utama kami yakni: Keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, Menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita,” tutup Febry.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga